Friday, December 19, 2008

SUMBER KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN

Berapapun banyaknya uang yang dimiliki, berapapun banyaknya lempengan emas dan permata yang dipunya, dan berapapun banyaknya harta yang dimiliki, tidak akan pernah membuat seseorang merasa cukup menjadi "Kaya" dalam makna yang sebenarnya. Untuk itu, marilah kita luruskan pengertian kita mengenai orang "Kaya".

Orang "kaya" bukanlah orang yang memiliki harta benda yang melimpah ruah, tetapi orang yang dapat menikmati apa pun yang dimiliki baik sedikit atau banyak tanpa merasa terikat pada kepemilikan barang-barang itu!

Dengan konsep demikian, seharusnya mereka sadar sepenuh hati dan pikiran, bahwa dia lahir ke dunia ini hanyalah berbekal satu nyawa (jiwa). Selanjutnya, ia harus merasa memiliki nyawa itu, dan harus merawat serta bertanggung jawab dalam kehidupannya. Dengan nyawa itu pulalah, seseorang harus hidup bahagia, di mana pun dan kapan pun.

Namun demikian, tak sedikit yang mengetahui apa itu bahagia? Apakah uangnya banyak? Apakah isterinya banyak? Apakah mobil dan rumah mewah yang dipunya atau apa lah yang serba materi. Perlu diketahui dan di renungkan bahwa yang dinamakan dengan kebahagiaan: adalah kegembiraan dalam rasa damai yang penuh kesyukuran; gembira, damai, bersukur, kita kurangi salah satunya kita tidak bahagia. Kesimpulannya; hanya “orang baik yang bisa berbahagia”. Selain itu, bahwa “Orang baik yang miskin adalah orang kaya yang uangnya sedikit, sedang orang kaya tidak jujur adalah orang miskin yang uangnya banyak”.

Kunci kebahagiaan adalah gembira, damai dan bersyukur!.

Termasuk hanya punya satu nyawa. Kebahagiaan itu bisa dibuat dengan tak meminta kepada orang lain, tetapi berupaya memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar bahagia.

Betapa sering kita memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, dan kita harapkan hingga membuat kita menjalani hidup dengan segala rasa kurang dan kurang, lagi dan lagi. Kita tak pernah memfokuskan diri pada apa yang dimiliki dan memberdayakan seoptimal mungkin apa yang ada dan apa terjadi pada kita. Jika kita tetap berfokus pada keinginan, hidup pun terasa menjadi sengsara karena selalu merasa kurang puas dengan apa yang sudah dimiliki atau yang terjadi.

Sebenarnya kita dapat mengubah perasaan itu dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Coba lihat dan tengok keadaan di sekeliling, fikirkan yang dimiliki, dan syukurilah. Karena, anda akan merasakan betapa nikmatnya hidup ini dengan segala yang terjadi pada diri kita dan Siap menjalani segala peran drama kehidupan.

Peran kocak akan membuat kita tertawa. Peran sedih membuat kita melinangkan air mata. Peran romansa membuat kita mabuk kepayang. Itulah Dunia, tempat berperan untuk menjalani drama kehidupan. Dan tugas kita harus bisa berjuang dengan peran yang sedang kita perankan sebaik-baiknya.

Pastinya boleh dan syah-syah saja kita mempunyai keinginan, namun kita perlu menyadari bahwa itulah akar perasaan tidak tenteram. Dalam untaian kata bijak tertulis: "Kesengsaraan yang sesungguhnya adalah hal yang melekat pada harta duniawi."

Sebuah contoh nyata, seseorang yang sudah memiliki rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan setia masih saja merasa kurang. Pikiran dipenuhi berbagai target dan keinginan. Ia begitu terobsesi oleh rumah besar nan indah, mobil nan mewah, serta uang yang melimpah. Ia ingin ini dan itu. Jika tak mendapatkannya, ia selalu memikirkannya. Dan anehnya, meskipun sudah mendapatkannya, ia hanya menikmati kesenangan sesaat. Ia tetap tidak puas, dan ingin yang lebih lagi dan lagi.

Melihat kondisi yang demikian, hendaknya orang tersebut cepat menyelesaikan, jika dibiarkan berlarut-larut, akan membuat orang tersebut menjadi frustrasi, yang akhirnya depresi.

Alangkah baiknya jika kita memahami filosofi Batang Bambu, meskipun tinggi, ditiup angin sampai ujungnya mencapai tanah sekalipun bambu itu tidak patah, bahkan bisa dengan indahnya naik kembali. Batang bambu mampu mengikuti terpaan angin badai sekalipun. Seseorang harus mampu mengikuti arus kehidupan tanpa menghakimi, nikmati seperti air mengalir, tidak lurus kaku. Jika ada yang menghambat ia bisa membelok atau mencari jalan alternatif, tapi tetap tak berhenti. Karena itu, air yang terhenti akan mengendap jadi kubangan yang kelamaan dipenuhi cacing dan jadi dangkal.

Orang yang bijak sadar, bahwa keberhasilan atau kegagalan hidupnya merupakan konsekuensi perbuatan dan hasil pikiran. Manusia harus selalu introspeksi diri, apakah pikiran dan perbuatan sesuai dengan hukum Tuhan dan kehendak Yang Maha Kuasa? Karena pahala dan dosa tidak bisa diwakilkan, dan harus ditanggung sendiri.

Apakah kita bisa pungkiri, bahwa hidup di dunia adalah medan perjuangan yang bergelimang penderitaan? Sebagian orang menyangkal, karena mereka hidup dalam kondisi serba baik dan menyenangkan. Karena itu kita melihat dengan mata hati, dunia ini sebagai surga atau neraka penderitaan. HANYA DIRI KITA SENDIRI YANG BISA MENJAWAB, untuk itu, jalani hidup ini dengan senantiasa bersyukur menghargai pemberian Tuhan Yang Maha Esa.

Thursday, November 27, 2008

MANISNYA PI (PASIVE INCOME) SECTOR PROPERTY

Pernah gak bermain Cashflow Game 101, karya Robert T. Kiyosaki? Permainan ini mengandung pengajaran akan prinsip-prinsip dasar aliran kas (cashflow), serta mengajarkan bagaimana bebas secara keuangan (financial freedom). Jika di tulis secara matemati tentang bebas keuangan adalah FF = PI > Expenses

Bebas secara keuangan (Financial Freedom) akan tercapai ketika pendapatan pasif (Passive Income ) lebih besar daripada pengeluaran (Expenses) kita. Jadi, syarat mutlaknya adalah penghasilan kita harus bersifat pasif alias "tak kerja tapi duit terus mengalir". Ambil contoh, pendapatan pasif dalam sebulan adalah 10 juta/bulan, namun pengeluaran 15 juta/bulan, dari sini seseorang belum bisa disebut Financial Freedom. Namun jika seseorang dapat menambah Passive Incomenya menjadi 20 juta/bulan, maka orang tersebut telah bebas secara finansial atau dalam kata lain.

Pertanyaan selanjutnya adalah Bagaimana kita mendapatkan passive income? Banyak cara untuk mendapatkannya, antara lain sebagai investor di bisnis, saham, dan investasi lainnya yang menghasilkan return, dengan menciptakan bisnis usaha yang sudah tersistem rapi, artinya bisnis tersebut tetap dapat berjalan tanpa kita atau juga memiliki property yang menghasilkan pemasukan bulanan/tahunan.

Untuk bisnis yang terakhir, pemasukan uang dari bisnis properti dapat diperoleh dengan disewakan atau dikontrakkan entah perbulan atau pertahun. Rumah Kos yang nampaknya banyak dilirik.

Rumah kos sendiri bisa diperoleh dengan membeli properti yang ada di kawasan strategis seperti dekat kampus, pusat perkantoran, perbelanjaan dan pusat industri. Bagi mereka yang tak punya uang lebih, bisa menggunakan jalan mengajukan dana pinjaman dari perbankan dengan aggunan selama jatuh tempo tertentu, setelah itu, uang hasil rumah kos dapat dipakai untuk membayar cicilan, setelah cicilan selesai maka kita akan mendapatkan dua keuntungan, yaitu keuntungan uang sewa rumah kos dan rumah kosnya.

Rumah Kos merupakan investasi menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, sebab hanya sedikit mengeluarkan tenaga. Dalam mengelola rumah kost seseorang harus jeli dan pintar mengatur strategi mulai dari penghematan energi listrik dan air.

Penghematan tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan memilih calon penghuni rumah kos, apakah ia seorang mahasiswa, berkeluarga ataukah seorang karyawan. Karyawan merupakan pilihan yang tepat, sebab ia banyak menghabiskan waktunya di tempat gawe.

Untuk mendongkrak nilai sewa, fasilitas yang ada harus lengkap seperti TV Cable, Hotspot, AC, kamar mandi dalam, dan menambah luas kamar. Jika tak puas hanya dengan uang sewa, bisa juga itambahi dengan menerima katering, laundry ataupun cleaning service.

Rumah kos sendiri terkadang bahkan fasilitas, ruang, dan kenyamanannya melebihi hotel berbintang. Tak heran jika sekarang ini banyak berdiri rumah-rumah kos elite baru di kawasan metropolitan dan siap bertanding dengan apartemen-apartemen yang ada..

AWAS LEDAKAN BOM KALORI DARI FASTFOOD ( 1 )

Fastfood kata ini sudah sangat familiar di masyarakat. Maklum makanan yang satu ini memang terkenal enak dan gurih. Namun demikian, makanan ini mempunyai pengaruh yang sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.

“Miskin gizi kaya kalori”, tampaknya istilah ini yang cukup pantas bagi fastfood. Kenapa demikian, karena di dalam fastfood kalori yang terkandung cukup tinggi sehingga berbahaya bagi kesehatan. “Dengan tingginya kalori akan memudahkan timbulnya obesitas (kegemukan), dan menyumbat pembuluh darah. Di samping itu, beberapa bahan yang dipakai pada fastfood terutama minyak hydrogenasi (suatu minyak yang oleh beberapa ahli dinilai sebagai minyak transfat (minyak yang “beracun”) meskipun minyak ini dibuat dari minyak yang dinilai aman, tapi kemudian diberi hydrogen menjadi semi padat (solid). Oleh beberapa pakar ini dinilai lebih berbahaya daripada kolesterol”, ujar Ferry J. Ngantung, pengelola Rumah Gizi NaturalGreen.

Minyak hydrogenasi trsebut dipakai untuk menggoreng fastfood, sehingga hasil gorengan menjadi renyah dan agak awet. Tak heran jika mulai Januari 2006 di Amerika Serikat muncul peraturan bahwa setiap resto atau rumah makan harus mencantumkan jumlah kandungan lemak trans dalam suatu makanan, sehingga orang-orang akan memilih yang paling rendah.

Lebih lanjut, mulai bulan Juli 2007 setiap resto di sana tidak boleh menggunakan lebih dari 0.5 gram lemak trans persajian. Kemudian pada 2007 – 2008 berkembang tidak hanya resto saja melainkan juga semua bakery.

Selain minyak hydrogenasi, dalam fastfood pemakaian zat aditif sangat kuat, misalnya MSG, dan garam. Padahal zat aditif bisa menyebabkan air tertahan di tubuh, penyakit sendi, tekanan darah meningkat dan lebih dari itu MSG menurut penelitian terakhir dapat menyebabkan hiperaktif pada anak, dan saraf di otak.

Bahaya makanan siap saji, World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan, bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori. Pertama, aspek toksikologis, kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh. kedua, aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan dan ketiga aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Jika seseorang masih saja mengkonsumsi fastfood dalam jangka waktu tertentu, dapat dipastikan akan menyebabkan bom kalori dan sewaktu-waktu bisa meledak. Sehingga berpotensi gampang terkena penyakit, layaknya obesitas, penyakit jantung, radang sendi dan tekanan pembuluh darah.

TANTANGAN RITEL TRADISIONAL ATAS RITEL MODERN

Melihat perkembangan ritel-ritel modern yang cukup pesat, tampaknya menjadi sedikit ancaman bagi ritel tradisional. Saran dan usulan pun mengemuka guna mencarikan solusi bagi kemungkinan terus menurunnya daya tahan usaha ritel tradisional, mulai dari keinginan untuk membatasi jumlah ritel modern dalam setiap lokasi, membatasi waktu buka atau operasi ritel modern, maupun pembatasan luas selling area dan item barang dagangan yang ditawarkan, bahkan sampai pengumpulan atau pengelompokan keberadaan ritel modern khususnya skala besar pada satu lokasi tertentu.

Segala upaya di atas, dimaksudkan untuk melindungi dan memberikan kesempatan ritel tradisional agar tetap bertahan di tengah mulai bergesernya lifestyle shoping masyarakat khususnya di kota-kota besar.

Tak kalah pentingnya, sebuah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terkait dengan regulasi maupun aktivitas kongkrit untuk membantu dalam merevitalisasi pasar-pasar tradisional dan ritel tradisional. Semua diarahkan untuk membantu pelaku ritel tradisional survive ditengah persaingan usaha dewasa ini.

Sektor ritel secara umum sebenarnya juga mengalami dampak penurunan akibat merosotnya kondisi perekonomian secara nasional. Jika analisis dilakukan secara komprehensif, dapat dikatakan bahwa kapasitas industri ritel cukup besar. Ketakutan ritel tradisional akan tersedotnya pelanggan mereka akan beralih pada ritel modern memang bisa dipahami khususnya untuk kota-kota besar.

Peluang pertumbuhan ritel tradisional di kota besar terasa sangat berat, sebab berhadapan langsung dengan ritel modern dan pola belanja konsumen kota yang berubah. Namun untuk konteks lokasi pinggiran kota besar, kota kecil dan pelosok, tentunya peluang ritel tradisional masih sangat terbuka dan bahkan ritel modern tidak diminati. Peran pemerintah dengan membuat regulasi yang menghambat bertemunya secara langsung ritel tradisional dengan ritel modern skala menengah – besar mrupakan langkah yang cukup berarti demi membantu tetap survivenya ritel tradisional skala kecil dan menengah.

Sebagai wahana memperbarui diri, Tidak ada kata terlambat untuk berbenah jika diyakini bahwa peluang pasar ritel tradisional masih terbuka lebar. Berbenah merupakan sebuah konsekuensi logis dari keputusan untuk dapat tetap bertahan survive dan terus tumbuh. Apalagi jika wacana bahwa ritel modern merupakan rival berat yang mau tak mau harus dihadapi.

Langkah awal melakukan pembenahan diri adalah membuka paradigma baru pelaku ritel tradisional tentang pentingnya adopsi pengelolaan ritel modern untuk diimplementasikan pada ritel tradisional skala kecil maupun menengah.

Dengan mengadopsi manajemen/pengelolaan ritel modern, meskipun skala bisnis ritel dikategorikan dalam skala kecil dan menengah, namun diharapkan akan mempunyai daya tahan untuk tetap survive dan tumbuh secara optimal.

Langkah Terakhir adalah melakukan evaluasi berkesinambungan dengan terus melihat potensi pasar melalui fokus perhatian pada kebutuhan/keinginan pelanggan maupun pola strategi yang dijalankan oleh pesaing. Profesionalitas pengelolaan ritel tradisional tercermin dalam konsistensi dijalankannya langkah-langkah tersebut. Pemahaman yang mendalam bahwa bisnis ritel adalah bisnis yang sangat detail akan membangun spirit untuk terus berupaya mendapatkan akumulasi margin keuntungan yang meskipun tipis tapi jika dikelola dengan baik akan menyumbangkan keuntungan usaha yang cukup besar pada akhirnya

Monday, October 27, 2008

Jus Delima +Seledri


Bahan

§ Delima 3 sendok makan

§ Seledri 2-3 batang

§ Air 200 cc


Cara Membuat

§ Masukkan buah delima dan seledri (daun dan batangnya yang sudah dipotong) ke dalam blender, kemudian tambahkan segelas air

§ Blender hingga halus

§ Saring dan ambil sarinya

§ Sajikan digelas dan siap dihidangkan

Kegunaan/khasiat

Mengobati radang sendi, prostat, gangguan ginjal, darah tinggi, anti penuaan dini, dll.

Sup Persendian


Bahan

§ Air 400 cc

§ Bawang putih 2 siung

§ Ikan 75 gram

§ Jamur tiram 50 gram

§ Bawang bombay 40 gram

§ Bawang prei 30 gram / 1 batang

§ Okra 3-4 buah

§ Merica secukupnya

§ Bubuk jamur Shitake secukupnya

§ Rumput laut 1 sendok makan


Cara memasak

o Panaskan air hingga mendidih, masukkan bawang putih, tunggu sampai mendidih kemudian

o Masukkan jamur tiram, tunggu mendidih kemudian masukkan bawang bombay dan bawang prei

o Masukkan okra, merica, jamur shitake dan rumput laut

o Sajikan di mangkuk dan siap dihidangkan.


KHASIAT DAN KEGUNAAN


Radang sendi, prostat, diabetes, lambung, dll

TEMPAT ANYAR BAGI OFF-ROADER


Bagi penggila atau pecinta sepeda (off roader), ada kabar gembira karena di Surabaya terdapat tempat khusus untuk offroad dan merupakan satu-satunya di Indonesia. Tempat ini dinamakan dengan wisata Bike Park.

Wisata Bike Park terletak di perumahan Bukit Mas II. Wisata Bike Park sendiri adalah wahana pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai tempat rekreasi untuk keluarga di samping juga untuk pembinaan atlet-atlet nasional yang dikemas unik dan berbeda.

“Jika kita perhatikan, setiap kali ada event sepeda sirkuitnya pasti bersifat temporer, biasanya hanya dipakai dua minggu untuk latihan dan pertandingan setelah itu dibongkar”, ungkap Rudi Santoso, Pengelola Wisata Bike Park.

Landasan awal munculnya Wisata Bike Park adalah dari hobi. Di samping itu, perkembangan pecinta sepeda akhir-akhir ini sangat luar biasa, terutama 2 tahun terakhir seiring dengan isu-isu hemat BBM, global warming, dan gaya hidup sehat, tambah Rudi, pria yang juga menjabat sebagai ketua Free Cycle Community Wisata Bike Park.

Masih menurut Rudi Santoso, bahwa alasan kenapa membuat arena off-road adalah jika kita bersepeda on-road terdapat beberapa kelemahan dan rawan resiko tinggi antara lain kalau on road kita pasti terkena yang namanya polusi, karena tingkat kendaraan bermotor di perkotaan cukup tinggi. Jika jatuh akan lebih sakit karena jalanannya aspal dan kecelakaan jika ada mobil atau motor yang nyelonong.

Wisata Bike Park memiliki luas area 35.000 m² dengan berbagai macam fasilitas menarik guna mewadahi animo masyarakat untuk bersepeda, baik penggemar, atlet maupun maniak. Di sini dilengkapi dengan dua karakter trek, yakni untuk beginner dengan panjang lintasan 2 km (lebar 2 m ketinggian 50-150 cm) dan advance dengan panjang lintasan 2,5 km (lebar lintasan 80-100 cm dengan ketinggian 1–5 m dari permukaan tanah). Sedangkan tingkat kesulitannya antara lain superball, trek tanjakan, sprint, trek kayu, jumping dan jembatan kayu.

Wisata ini didesain dengan nuansa natural, seperti di area offroad dengan kontur ketinggian setiap trek berbeda-beda juga jenis lintasan yang berbeda dan dinaungi dengan perpohonan yang rimbun juga danau buatan.

Karakter trek, untuk medan trail (TR) atau cross country (XC) juga untuk dual slalom (2X), bagi penggemar ekstreem disediakan area dirt jump (DJ), juga free ride (FR).

Selain itu Wisata Bike Park juga dilengkapi dengan playground area untuk kegiatan outbound yang berhubungan dengan sepeda dan olahraga outdoor.

Sunday, October 26, 2008

Pentingnya Inovasi dan Kreasi Lembaga Pendidikan

Berbicara tentang dunia pendidikan memang tak ada habisnya. Bisa dikatakan bahwa perkembangan dunia pendidikan sama dengan perkembangan teknologi, perkembangan selalu ada seiring dengan berkembangnya zaman.

Sebenarnya yang paling mendasar dari dunia pendidikan adalah bagaimana dunia pendidikan itu dapat menjawab tantangan kebutuhan masyarakat. Artinya bahwa pendidikan itu kemudian bisa menjadi sarana bagi pengembangan dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik, ungkap Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, Rektor terpilih IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Ia menambahkan, bahwa Selama ini yang kita lihat dunia pendidikan ternyata lebih banyak sentuhannya pada pengembangan kognisi. Oleh karena itu, ke depan dunia pendidikan harus diarahkan secara maksimal dalam rangka memberikan bekal kepada peserta didik agar mereka mempunyai kemampuan di bidang aplikatif atau yang terkait dengan tantangan kebutuhan masyarakat.

Hal di atas menjadi PR bagi kita bersama, oleh karena itu kalau pendidikan diarahkan ke sana meskipun itu program-program ilmu sosial atau humaniora bahkan sampai ilmu keagamaan tentu juga masih harus dikaitkan dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti bahwa selain peserta didik memiliki keahlian mayor yang terkait dengan disiplin keilmuannya, mereka harus memiliki keahlian lain khusus yang terkait dengan minat dan kecenderungannya. Dengan cara seperti ini, maka ke depan kita akan dapat menghasilkan tidak saja sarjana yang memahami konsep-konsep tetapi juga sekaligus mereka memahami dunia di sekelilingnya melalui kemampuan praktis yang dimiliki.

Khusus ilmu-ilmu keagamaan, harus memberikan bekal kepada mahasiswa untuk bisa bersentuhan dengan dunia kehidupannya, jadi mereka tidak hanya dibekali ilmu-ilmu keagamaan yang bercorak lebih ke langit tetapi tentu mereka harus dibekali dengan ilmu-ilmu yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan atau hajat hidup dia sebagai manusia.

Hendaknya perguruan tinggi atau lembaga pendidikan harus memikirkan bagaimana memberikan bekal lebih kepada mahasiswa, kalau di IAIN ya IAIN plus kalau ilmu sosial ya ilmu sosial plus.

Semakin banyak inovasi-inovasi yang dilakukan lembaga-lembaga pendidikan menunjukkan bahwa kita tidak miskin konsep melainkan kita kaya dalam konsep dan pengembangannya.

Berkenaan dengan arus informasi yang semakin cepat, yang paling penting dikembangkan adalah Pemantapan kepribadian. Lembaga pendidikan harus mengarahkan peserta didiknya agar mereka memiliki kepribadian.

Pertama, kepribadian sebagai bangsa Indonesia yang penuh dengan nilai luhur, artinya ketika mereka ada di manapun dan dalam kondisi apapun mereka akan tetap menyatakan bahwa saya orang Indonesia, saya berkepribadian Indonesia.

Kedua, kepribadian sesuai dengan ajaran agama yang di anut. Semua ajaran agama pasti mengajarkan pada kebaikan. Pendidikan moral dan budi pekerti jangan hanya menyentuh dimensi kognisi tetapi kemudian menjadi ajuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk saat ini, sudah mulai dikembangkan model-model semacam sekolah dan kantin kejujuran. Pendidikan akhlak dan budi pekerti sebenarnya mengarah ke situ, jadi mereka akan jujur pada diri sendiri, orang lain dan masyarakat.

Di sisi lain, dalam diri peserta didik harus ditanamkan adanya pertahanan diri. artinya setiap peserta didik harus memiliki katahanan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif. Kalau orang lain berbuat jelek, maka saya harus tetap melakukan sesuatu yang sesuai dengan keyakinan saya sebagai pemeluk agama dan bangsa.

Bagaimana masa depan pendidikan kita? Nur Syam Menambahkan kalau dikaitkan dengan negara lain kita bisa dibilang ketinggalan, tetapi kita tidak boleh menangisi ketertinggalan itu. Oleh karena itu semua komponen harus disiapkan untuk membangun komitmen dan kerja keras dalam rangka pengembangan pendidikan.

Misalnya, sudah dilakukan sistem penggajian guru melalui program sertifikasi. Jika penggajian guru sudah dibenahi selanjutnya yang dilakukan adalah evaluasi, apakah benar bahwa dengan penggajian yang baru mereka bekerja lebih keras daripada sebelumnya dan ini harus dilakukan pemantauan terus menerus. Kalau kualitas kesejahteraan dibenahi yang diiringi dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik, diikuti dengan kualitas proses pembelajaran, diikuti peningkatan sarana dan prasarana, diikuti dengan peningkatan reseach dan pengabdian masyarakat dan yang lainnya saya optimis bahwa pendidikan kita akan bangkit, tambah Nur Syam.

Wednesday, September 24, 2008

Tua Suami Apa Tua Istri


By: Al-Makmun
Suatu hari, ada sekelompok ustad berkumpul dalam sebuah hajatan. Setelah mereka semua selesai melakukan aktivitas dan ritual keagamaan kemudian beliau-beliau menikmati nikmatnya makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah, ditambah lagi dengan bersantai sambil menghisap rokok ditemani secangkir kopi, so pastinya ngobrol malah lebih yahuud.

Disela-sela berbincang-bincang berbagai masalah, kemudian tanpa disadari salah satu ustad ada yang nyelethuk berkata, "Ngapunten saya mau tanya, di antara ustad-ustad ini siapa ya yang lebih bisa dikatakan "lelaki Sejati"!?

Ustad A berkata, "Kalau masalah seperti itu pastinya ya Ustad C, soalnya beliau ini istrinya ada 4".

Ustad B menyahuti, "Oh ga bisa, yang jelas ya Ustad F, soalnya isteri beliau ada 3 dan masih-muda-muda cantik lagi".

Ustad J giliran ambil bagian, "Gak usah ribut lah, gini aja saya mau tanya pada njenengan-njenengan semua, semua kan uda pada punya istri. NAH, LEBIH TUA MANA ANTARA ENTE (SUAMI) SEMUA DENGAN ISTERI-ISTERI ENTE?!"

Kelihatannya untuk urusan yang satu ini semuanya kompak dan serentak menjawab bak paduan suara "YA LEBIH TUA KITA (SUAMI) LAH!"

Ustad J menjawab lagi dengan nada yang mantap, "SALAH, di mana-mana ISTERI lebih tua dari pada SUAMI."

Sontak saja semua terperanjat tidak terima. mereka malah balik bertanya, "Kok Bisa?"

Ustad J menjawabnya dengan nada santai dan tenang, "Coba sekarang ini njenengan perhatikan sebuah tamsil (perumpamaan), antara kakak dengan adik tua mana?! pastinya kan tua kakak. kenapa? sebab sang kakak mengetahui mberangkange (merangkaknya) sang adik, sebaliknya sang adik tidak pernah tau mberangkange (merangkaknya) sang kakak. Begitu juga dengan sang Isteri, Isteri mengetahui mberangkange (merangkaknya) sang Suami, sebaliknya sang suami tidak pernah tau mberangkange (merangkaknya) isteri!."Betul....

Sejenak ustad-ustad ini, sedikit kebingungan, tapi kemudian mereka tertawa terbahak-bahak, ternyata bener juga ya......

Tapi ada satu ustad yang tak terima. beliau langsung ngomong. "Belum tentu toh, iya kalau isteri kita yang ada di bawah (dalam .......), pasti dia tau mberangkange (merangkaknya) kita, tapi kalau pas giliran sang isteri minta di atas (dalam....), kan kita yang tau mberangkange (merangkaknya) isteri. hee...he....

kontan aja mereka semua tertawa terbahak-bahak.

Monday, September 15, 2008

Secangkir Kopi Bernama Kehidupan


Suatu hari ada sekelompok alumni suatu Universitas yang telah mapan dalam karir mereka masing-masing berkumpul dan mendatangi Professor kampus mereka yang telah tua. Setelah mereka masuk ke dalam rumah sang Professor, percakapan pun segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang STRESS di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Sejenak sang Professor beranjak berdiri pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir dari berbagai jenis – dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah –. Sang professor pun menawari tamu-tamunya kopi, dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya itu untuk menuang sendiri kopinya ke dalam cangkir yang telah dipilih sesuai selera masing-masing.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, sang Professor pun langsung mengatakan : “Jika kalian perhatikan dengan seksama, semua cangkir yang indah dan mahal telah kalian ambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal dan manusiawi banget bagi kalian untuk menginginkan hanya yang terbaik bagi diri kalian. Tapi ingat, sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."INGAT, Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, gelas dan cangkir itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."

“Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.”

“Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.”Sadarilah jika kehidupan kalian itu lebih penting dibanding pekerjaan kalian. Jika pekerjaan anda membatasi diri kalian dan mengendalikan hidup kalian, kalian menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan kalian membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan kalian.

Sunday, September 14, 2008

Ngabuburit di Masjid Cheng Hoo


Waktu berbuka puasa merupakan waktu yang paling ditunggu oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Berbagai macam menu makanan yang tidak ada di hari biasa, tiba-tiba muncul pada waktu buka puasa atau lebih memilih mencari suasana berbeda dari hari-hari biasanya.
Bermacam cara pula dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa, antara lain misalnya dengan mengikuti pengajian di masjid yang dilanjutkan ta’jil (buka bersama), atau sekedar jalan-jalan sembari menunggu waktu berbuka yang sering dinamakan ngabuburit
Di antara banyak tempat untuk menunggu buka puasa tiba, ada satu tempat yang cukup menarik untuk disinggahi yaitu Masjid Cheng Hoo, yang terletak di Jalan Gading Surabaya.
Sejak diresmikan pada 28 Mei 2003, Masjid Cheng Hoo langsung melejit sebagai salah satu objek wisata religi di Surabaya. Arsitekturnya yang unik, juga jamaahnya yang kebanyakan etnis Tionghoa. membuat para 'turis' ingin melihat dari dekat, bahkan ada turis dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Tiangkok. Begitu juga pada bulan puasa ini.
Pengurus PITI dan Masjid Cheng Hoo juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi rumah ibadah ini. Pihak Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo siap memberikan pengetahuan mulai dari sejarah Laksamana Cheng Hoo, arsitektur masjid, sampai perkembangan syiar Islam di Masjid Cheng Hoo.
Selama bulan Ramadan 1429 Hijriah, banyak sekali kegiatan rohani diadakan di Masjid Cheng Hoo, seperti takjil, shalat taraweh, dzikir, pengajian dan lainnya.
Menjelang buka puasa, tak hanya warga sekitar yang antusias untuk berbuka dan Taraweh di sini, namun banyak dari luar daerah seperti Madiun, Sidoarjo, Gresik sengaja datang ke sini untuk menikmati suasana buka bersama dan shalat taraweh. Suasana buka bersama terasa sangat akrab dan penuh dengan nuansa kekeluargaan meskipun mungkin pada awalnya belum kenal satu dengan yang lain.
Di samping itu, kita menyediakan 350 bungkus nasi/hari bahkan terkadang jumlah segitu kurang, sehingga panitia mengalah. Takjil dan nasi bungkus tersebut diperoleh dari sumbangan seluruh pengurus Yayasan Masjid Cheng Hoo dan sumbangan spontanitas masyarakat, ungkap Ustad Haryono Ong.
Selain buka bersama dan taraweh setiap hari, terdapat juga kegiatan-kegiatan lain seperti tanggal 20 September 2008 akan diadakan kajian taklim dan dzikir bersama dimulai pukul 15.30 WIB – menjelang buka dan malam harinya dilanjutkan dengan iktikaf serta shalat malam di malam-malam ganjil.
Tanggal 22 September akan ada penyantunan kepada 200 anak yatim yang bekerjasama dengan Kecamatan Genteng dan dalam waktu dekat akan ada pemberian sembako untuk kaum dhuafa, tambah Ustad Haryono.

MENENGOK PELUANG BISNIS RESTORAN

Bisnis restoran tergolong usaha yang sangat menarik dan menjanjikan. Beberapa pebisnis restoran bahkan berani menyebutkan bahwa laba bisnis ini sangat besar bahkan bisa sampai kurang lebih 150%. Wow sebuah angka yang cukup fantastis.

Namun begitu, tentunya keuntungan sebesar itu hanya berlaku untuk restoran yang sudah punya nama dan sukses menjaring costummer. Sedangkan yang belum berhasil menjaring costumer, tentunya keuntungannya juga tak sebesar angka tersebut.

Agar berhasil dalam menjalankan roda bisnis restoran, pertama-tama kita harus bisa mengenal dan menjiwai apakah Restoran itu dan karakternya. Yakinkanlah bahwa kita mampu untuk menjalankan bisnis ini.

Di samping itu, harus dipikirkan dengan matang produk makanan yang akan disajikan. Usahakan menu makanan adalah menu yang sesuai selera dan kebutuhan pasar. Tak ada salahnya jika terlebih dulu mengamati pasar tentang makanan apa yang menjadi primadona dan kecenderungan pasar dalam membeli.

Setelah mengetahui kebutuhan pasar, maka pastikan makanan yang kita sajikan benar-benar ajib/lezat, bersih, sehat dan tampil beda sehingga menarik hati costumer.

Makanan yang nancap di lidah konsumen, pelayanan yang memuaskan akan membuat mereka ketagihan untuk terus datang kembali sehingga mereka tak akan mungkin pindah ke lain hati.

Setelah itu, tentukan faktor lokasi restoran. Usahakan lokasi strategis yang sering dilewati dan mewakili beragam konsumen. Di sisi lain, berikan fasilitas yang memadai dan unik yang bisa mencuri perhatian konsumen.

Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah harga makanan. Jika terlalu mahal, maka konsumen akan sedikit berpikir lagi. Begitu sebaliknya, bila terlalu murah, maka makanan itu akan dianggap makanan murahan yang tak berkualitas.

Untuk menentukan harga yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing produk anda. Tentunya dengan kualitas dan porsi makanan yang kurang lebih sama. Setelah itu tetapkan harga jual produk anda sedikit lebih murah dibanding harga jual mereka agar konsumen mau mencicipi produk kita.

Tak lupa kita harus senantiasa dan rutin untuk evaluasi terhadap bisnis ini, sehingga dapat diketahui kelebihan ataupun kekurangannya.

Cara Jitu Membeli Parcel

Agar anda tidak salah dan keliru dalam membeli parcel dengan barang-barang yang sudah kadaluarsa, ada baiknya anda perhatikan cara berikut ini:

Pertama. Belilah parcel sesuai dengan kebutuhan. Artinya, kalau kiranya hanya mampu membeli parcel dengan harga 100 ribu kenapa harus membeli yang 500 ribu.

Kedua. Pilih barang-barang isian parcel yang bisa dimanfaatkan dan lebih berguna oleh si penerima.

Ketiga. Periksa dengan teliti kadaluarsa barang parcel yang berupa makanan atau minuman.

Keempat. Pilihlah produk yang tidak meragukan, yakni harus ada sertifikasi dari pemerintah atau balai POM.

SOLUSI TEPAT BAGI MEREKA YANG PUNYA MOBILITAS TINGGI

Hidup di kota metropolitan dengan tingkat kesibukan yang tinggi terkadang membuat kita tak sempat untuk membersihkan rumah, memasak untuk keluarga ataupun bingung karena ditinggal pembantu pulang kampung.

Kondisi semacam itu tak akan terjadi lagi jika kita memanfaatkan program bantuan pelayanan kilat ala Mercure selama bulan Ramadhan. Program ini memberikan pelayanan lengkap, mulai membersihkan rumah sampai menyediakan makanan berkelas hotel bintang empat sesuai dengan keinginan keluarga.

Pelayanan tersebut didasari karena banyaknya informasi mengenai keluhan ibu rumah tangga dikala pembantu mudik selama lebaran. Sehingga Mr. Neil Gow, General Manager hotel Mercure Grand Mirama Surabaya mencetuskan ide kreatif ini untuk mencari jalan keluar dari masalah tahunan tersebut, ungkap Betty Meyda Christiani, Executive Secretary Hotel Mercure Surabaya.

Program bantuan kilat yang diberi nama “S.O.S” ini terdiri dari pelayanan kebersihan rumah dari housemaid Mercure serta bantuan memasak langsung dari juru masak andalan hotel yang berlokasi di jantung kota Surabaya ini.

Mereka melayani sampai dengan tiga jam, mulai membersihkan seluruh rumah sampai memasak makanan yang diinginkan keluarga. Hanya dengan harga 350.000 nett per hari, rumah akan terlihat nyaman dan bersih kembali serta masakan yang tersediapun sesuai dengan lidah keluarga.

Harga tersebut, belum termasuk bahan-bahan masakan dan segala peralatan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan rumah tangga tersebut. Dengan adanya program ini, anda dan keluarga tak perlu lagi merasa bingung saat para pembantu mudik dibulan Ramadhan, jelas wanita kelahiran Surabaya ini.

Langkah Tepat Memilih Resto

Begitu banyak restoran yang ada sekarang ini. Mereka berlomba-lomba menawarkan menu-menu spesial yang didukung dengan berbagai fasilitas mulai dari kenyamanan tempat, live music, free wi-fi dan beragam fasilitas lainnya. Kondisi demikian pastinya sedikit banyak membuat kita bingung mau makan di resto mana. Berikut ini ada tips menarik memilih resto.

Pertama, tentukan terlebih dulu menu yang diinginkan sesuai selera makan, sehingga menambah kenikmatan dan kepuasan menyantap makanan.

Kedua, tanyakan tentang menu spesial yang disajikan. Barangkali menu spesial yang disajikan akan meningkatkan selera makan karena ingin terdorong oleh rasa penasaran ingin mencobanya.

Ketiga, periksa keuangan anda artinya pilih makanan yang sesuai dngan kondisi keuangan anda.

Keempat, Pastikan pelayanan yang diberikan memuaskan.

Kelima, pilih lokasi resto yang strategis dan aman sehingga akan memberikan kenyamanan dan keleluasaan anda dalam menikmati hidangan yang disajikan.
Keenam, jangan lupa tanyakan mengenai agenda acara yang ada di restoran tersebut, apakah ada special day yang biasanya memberlakukan harga khusus dan live music

The Secret To Be A Champion Brand Transforming From Local To National And Legacy

A product is something that is made in a factory; a brand is something that is bought by a costumer. A product can be copied by a competitor; a brand is unique. A product can be quickly outdated; a successful brand is timeless. (Stephen King, WPP Group, London)

Ambisi dan tekanan kompetisi telah mendorong kita untuk tumbuh lebih cepat dan lebih cepat lagi. It's no longer enough to be just "good", instead being "great" is what you been dreaming for. Dan standar sebuah "greatness" adalah seberapa jauh anda bisa jadi "champion" atau "jawara" di industri anda.

Bagaimana menjadi brand yang kuat. Dan bagaimana melakukan ekspansi.

Menurut Alexander Mulya, Chief Consultant Brand Credence MarkPlus, Untuk ekspansi, pada prinsipnya harus percaya bahwa menjadi brand yang kuat itu penting. Karena kalau tidak, kita bisa pada situasi yang tidak bagus dan bisa hancur.

Agar menjadi brand juara, kita harus mempersiapkan strategi yang lebih matang daripada hanya taktik. Strategi yang baik dan taktik yang benar akan dapat memenangkan pertempuran.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan ekspansi adalah kita mesti punya strategi dan tentukan mau ekspansi ke mana.

Di sisi lain, kita mesti melihat apakah lebih menentukan prioritas market. Kita bisa mempunyai banyak market tinggal market mana yang diprioritaskan, apakah yang ukurannya besar, yang tumbuhnya besar, ataukah market di mana kita kuat atau market dimana tidak ada pesaing, imbuh Alexander Mulya.
Kendala eksternal dalam melakukan ekspansi adalah Kompetitor, sehingga harus sepandai mungkin untuk bisa mengalahkan raja yang ada. Sedangkan kendala internal adalah keterbatasan sumber daya, kita punya cukup uang gak untuk main dibanyak market sekaligus, atau kalau sumber daya gak banyak lebih baik fokus di market-market tertentu saja, ujar Alexander.

Mudik Lancar Dengan Persiapan Matang

Mudik atau yang bahasa kerennya dikenal dengan eksodus tahunan merupakan suatu budaya yang lazim dan jamak dimasyarakat kita. Suatu ritual yang kadang harus dijalani dengan sangat susah payah hanya demi satu tujuan, berkumpul dengan keluarga di hari raya

Sebelum melakukan perjalanan mudik, alangkah baiknya jauh-jauh hari kita mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan ketika mudik, mulai dari barang-barang bawaan, sampai kendaraan, sehingga ketika mudik semuanya berjalan lancar dan mulus tiada hambatan.

Sebelum melakukan perjalanan mudik, alangkah baiknya kita menjaga kondisi badan kita agar tetap fit dengan istirahat cukup, tak ada salahnya menyiapkan vitamin atau suplemen penambah tenaga dan yang pasti selalu berdoa agar selamat dari pergi sampai balik lagi.

Adapun yang perlu diperhatikan dari kendaraan antara lain, Mesin, tune-up mesin sebelum menempuh perjalanan. Oli, pastikan kualitas dan kuantitas oli bagus. Periksa Aki mulai dari membersihkan terminal-terminal aki, kekencangan baut, dan juga air aki. Rem, Periksa rem dari kemungkinan bocor, kanvas tipis, serta keausan piringan dan tromol rem, serta cek minyak rem dan setel rem. Kopling, kopling harus bekerja dengan baik, dengan memeriksa ketebalan plat. Ban, periksa tekanan ban dan jangan sampai menggunakan ban yang mulai halus, demi kenyamanan alangkah baiknya lakukan spooring dan balancing. Listrik Bohlam bisa menyala dan klakson berbunyi normal. Kemudi, balljoint, tierod, dan arm kemudi harus presisi. Spion. Wiper dan siapkan komponen cadangan yang berisiko tinggi bermasalah diperjalanan, peta mudik, catat atau simpan telepon-nomor telepon penting.

Nasib Bisnis Parcel


Mendengar kata parcel, orang langsung teringat akan hari raya, entah itu Idul Fitri/Lebaran, hari raya Idul Adha, hari Natal atau hari-hari raya keagamaan lain. Parcel memang identik dengan hari raya tersebut. Padahal parcel atau bingkisan khusus sebenarnya bermakna lebih luas dari sekedar hari-hari besar tersebut.

Itulah sebabnya parcel disebut juga dengan bingkisan khusus karena memang diberikan kepada orang-orang khusus (special person) dan waktu khusus pula (special moment). Selain kemasannya yang cantik, isi parcel pun sangat beragam.

Parcel sudah jamak di masyarakat sedari dulu hingga sekarang ini. Namun demikian, akhir-akhir ini setelah ada peraturan yang melarang pejabat negara menerima parcel menyebabkan industri ini semakin sepi peminat.

Menurut Wibisono, pemilik toko parcel Elson, mengatakan lesunya industri parcel dikarenakan adanya peraturan larangan pejabat negara menerima parcel dan diperparah lagi dengan adanya kenaikan harga barang isian parcel seperti makanan, minuman, keranjang rotan, sampai hiasan. Harga makanan dan minuman untuk isian tahun ini naik cukup lumayan dibandingkan tahun lalu, jika dulu harga parcel terendah adalah 50 ribu, sekarang menjadi 75 ribu. Sedangkan yang paling laris adalah parcel dengan kisaran harga 100 – 300 ribu.

Penjualan parcel untuk tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Tapi kemungkinan ada peningkatan, namun tidak signifikan. Hal ini dikarenakan, sekarang orang sudah banyak yang mafhum bahwa mereka memberi parcel tidak ada kaitannya atau embel-embel di belakang (suap) karena membelinya dengan harga yang tidak terlalu besar, tutur Wibisono.

Adapun persaingan penjualan parcel dengan penjual-penjual parcel musiman, Wibisono tidak terlalu khawatir. Karena sekarang ini kembali kepada kepercayaan masyarakat/kebiasaan membeli mereka, yang penting kita tetap menjaga kualitas barang, pasti mereka tidak akan berpindah ke lain hati. Apalagi sekarang ini banyak dijual parcel namun isinya yang berupa makanan dan minuman ternyata ada yang sudah kadaluarsa, tambah Wibisono.

Larangan Pemberian Parcel

Parcel merupakan buah tangan yang merupakan tali asih agar jalinan hubungan kekerabatan tidak terputus. Namun demikian, lambat laun pemberian parcel kemudian disalah artikan dengan memberikan parcel dengan ukuran dan nilai nominal yang sangat besar.

Dengan kondisi seperti itu, tak heran jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak bosan-bosannya mengeluarkan himbauan setiap kali menjelang Lebaran.

Tak luput di tahun ini pun lewat siaran pers di Jakarta pada tanggal 4 September 2008, KPK kembali mengeluarkan himbauan dan mengingatkan kepada masyarakat dan penyelenggara negara untuk tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan yang justru tidak mendukung upaya-upaya pemberantasan tindak pidana korupsi

Menurut Johan Budi SP, Humas KPK, dalam siaran pers bahwa KPK menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama. KPK kembali menghimbau kepada masyarakat luas untuk tidak memberikan ucapan selamat kepada penyelenggara negara atau pegawai negeri dalam bentuk iklan di media massa baik cetak maupun elektronik, atau pemberian gratifikasi dalam segala bentuk kepada penyelenggara negara atau pegawai negeri terkait dan berhubungan dengan tugas atau pekerjaan atau jabatannya.

Sebaiknya pemberian tersebut disalurkan kepada rakyat miskin, korban bencana alam dan pihak-pihak yang lebih membutuhkan bantuan baik dalam bentuk kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya seperti pendidikan atau kesehatan sebagai bentuk kesetiakawanan sosial.

Kedua. KPK kembali menghimbau kepada penyelenggara negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terutama dalam Pasal 12 B bahwa setiap gratifikasi/pemberian hadiah kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

Gratifikasi yang dimaksud adalah segala bentuk pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Ketiga. Bagi penyelenggara negara atau pegawai negeri yang telah menerima gratifikasi dalam segala bentuk termasuk yang terkait perayaan hari-hari raya keagamaan tahun 2008 agar melaporkan penerimaan tersebut kepada KPK, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya gratifikasi tersebut. Selanjutnya KPK akan menetapkan status kepemilikan gratifikasi tersebut apakah menjadi milik negara atau milik penerima.

Yang Jadul Bukan Berarti Katrok


Perkembangan fashion akan selalu berubah dengan continue. Artinya perkembangan fashion tidak saja sepenuhnya berubah maju, melainkan terkadang justru berubah ke dalam style fashion masa lalau (jadul).

Akhir-akhir ini semakin banyak desainer yang melirik kembali ke masa lalu sebagai sumber inspirasi. Mungkin bagi khalayak umum dianggap sudah usang, namun bisa jadi justru di tangan desainer bisa disulap sebagai fashion terbaru. Hal semacam inilah yang dialami oleh batik. Sebuah corak pakaian yang sudah menjadi icon budaya Indonesia.

Jika dulu batik kerap dianggap sebagai pakaian yang tadinya terkesan formal dan kuno. Namun demikian, kondisi tersebut sekarang berbalik arah hampir 180º. Batik sekarang lagi booming dan banyak digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa dan orang tua. Entah ketika acara resmi, santai atau sekadar buat jalan-jalan. Ujar Sri Asih, Staff Marketting butik Draisol Gemilang.

Di sisi lain, Style dan trend batik tidak terlepas dari refleksi pemahaman modern atas rancangan masa lalu, sambil tetap juga mengamati trend globalisasi tentang kecantikan dan budaya.

Pakaian batik banyak dijumpai di butik-butik, pusat perbelanjaan, atau toko-toko pakaian dengan model yang menarik. Sudah jamak dimasyarakat jika batik mulai dari dulu sampai saat ini bisa dikatakan motifnya tetap saja, namun demi menarik perhatian maka dipadukan dengan bahan yang bermacam-macam dengan model yang berbeda-beda, seperti saat ini yang paling menjadi trend adalah baju batik dengan lengan gembung.

Desain batik antara yang remaja dan yang sudah berkeluarga mempunyai ciri tersendiri. Agar ibu-ibu tak terlalu kelihatan tua, maka dibuatlah model yang modis. Begitu juga untuk pakaian batik pria, antara yang bujang dan bapak-bapak dibuat berbeda.

Pesatnya perkembangan batik tentunya akan membawa keuntungan tersendiri. Hal itu kiranya yang diamini oleh butik Draisol Gemilang. Meskipun butik ini baru buka pada tanggal 28 Desember 2007, namun butik ini sudah dapat menjaring costumer dengan tingkat penjualan batik sangat pesat, bahkan kenaikan penjualan mencapai 100 %/bulan, apalagi menjelang Lebaran dapat dipastikan ada kenaikan lagi, imbuh Sri Asih.

Draisol Gemilang, mempunyai koleksi motif batik seluruh Madura dan juga menyediakan batik Cirebon, dan Pekalongan.

Setiap batik dari daerah tertentu mempunyai ciri khas tersendiri, namun yang membedakan batik Madura dengan yang lain adalah kalau batik Madura motif dan pewarnaannya aneh, artinya warna batik Madura lebih ada cener-cenernya (lebih rame), ungkap Sri Asih.

Cita-Cita Ideal


Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat hakiki dan penting serta merupakan investasi jangka panjang yang sangat mahal. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah memperhatikan pendidikan.

Pendidikan kita saat ini boleh dibilang belum sesuai dengan harapan karena ada beberapa kelemahan yang salah satunya adalah kebanyakan tenaga pendidik saat ini lebih memfokuskan pada pendidikan yang bersifat kognitif/transformasi ilmu. Karena tujuan pendidikan pada masa lalu adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga para guru merasa punya tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik dan didukung kurikulum nasional. Semuanya menekankan ranah kognitif saja sehingga ranah afektif dan psikomotornya tak tersentuh.

Untuk memajukan pendidikan, pemerintah mempunyai program jangka pendek 2005-2009, jangka menengah 2009-2015, dan jangka panjang 2015-1025. Tujuan pendidikan nasional sekarang lebih diutamakan untuk menanamkan keimanan, ketakwaan dan budi pekerti luhur, baru mencerdaskan kehidupan bangsa, Ungkap Prof. Dr. Haris Supratno, M.Pd., Reektor Universitas Negeri Surabaya.

Menurut Prof. Dr. Haris Supratno, M.Pd. yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, mengatakan. Visi-misi pemerintah ke depan tahun 2025 pendidikan kita bisa mencetak peserta didik kita menjadi insan kamil yang memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi religi, kompetensi emosional dan sosial, kompetensi professional dan kompetensi kinestetik.

Kompetensi religi bermakna kita harus menguasai ilmu agama sesuai agama masing-masing. Tak hanya menguasai secara teori, tapi harus diimplementasikan dalam semua aspek kehidupan.

Kompetensi emosional dan sosial, artinya anak didik kita harus dilatih, dibina, dan dibimbing agar dapat mengendalikan emosinya. Sedangkan Hubungannya dengan sosial adalah kalau sudah emosionalnya tak bisa ditahan pastinya dalam komunikasi sosialnya akan rusak, baik dalam berkeluarga berpolitik, maupun beragama. Peserta didik diharapkan menjadi generasi yang bisa menahan emosi, sabar dan ikhlas sehingga mereka akan dapat mengendalikan emosinya sehingga dalam komunikasi dengan semua pihak harmonis.

Kompetensi professional, artinya peserta didik mempunyai keterampilan dan kepandaian sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Kompetensi kinestetik, artinya peserta didik memiliki sehat jasmani dan jiwa yang halus, sehingga proses pendidikan adalah suatu proses memanusiakan manusia.

Keempat kompetensi tersebut akan menghasilkan pendidikan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Selain empat kompetensi bagi peserta didik, Prof. Dr. Haris Supratno, M.Pd. yang juga menjabat sebagai Sekjen SNPTN mengatakan. Seorang tenaga pendidik juga dituntut menguasai beberapa kompetensi, antara lain:

Pertama. Tenaga pendidik menguasa kompetensi padagogik artinya tenaga pendidik harus menguasai ilmu pendidikan, proses pembelajaran bagaimana mengendalikan peserta didik.

Kedua. Tenaga pendidik harus menguasai kompetensi sosial, artinya harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua orang.

Ketiga harus mempunyai kompetensi kepribadian dan budi pekerti yang baik. Karena mereka akan menjadi panutan baik di kelas, maupun luar kelas.

Tuesday, July 8, 2008

R-2 Naik Daun

RODA DUA LAGI NAIK DAUN


Banyak di antara kita merasa sangat berat menghadapi kehidupan sekarang ini. Hidup ditengah gejolak ekonomi yang tak menentu, harga BBM yang pada akhir Mei lalu juga ikut menaikkan diri dan masih banyak yang lainnya. Namun demikian, kondisi tersebut jangan dijadikan kambing hitam, melainkan kita harus optimis dalam menjalani hidup dan usaha. Toh keadaan sekarang ini boleh dibilang masih mendingan daripada krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998. dan akhirnya kita semua bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi.

Meskipun banyak yang bilang bahwa ekonomi sekarang yang sulit-lah, biaya hidup mahal, usaha yang seret-lah dan aneka macam pernyataan lainnya. Namun kenyataannyadunia otomotif sendiri terutama roda dua malah naik daun. Artinya, kenaikan BBM tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap penjualan sepeda motor. Ini disebabkan dengan kenaikan BBM kebutuhan seseorang akan sepeda motor akan meningkat. Menurut Agung Mundi, Marketing Manager PT. Surya Timur Sakti Jatim, mengatakan mengacu pada pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, sepeda motor akan tetap menjadi pilihan yang rasional. Orang-orang akan bermigrasi dari yang biasanya naik angkot ke sepeda motor, dengan pertimbangan daripada 15.000/hari untuk bayar angkot mendingan uangnya dipakai untuk uang muka beli sepeda motor. Dengan naik sepeda motor uang 15 ribu bisa dipakai selama 4-5 hari plus mereka punya aset sepeda motor.

Selain itu juga akan terjadi migrasi dari pemakaian mobil ke motor. Alasan utamanya adalah kepraktisan dan ekonomis. Meskipun konsumen tetap tidak akan meninggalkan mobil mereka.

Yamaha tidak pernah mengorbankan kualitas untuk berkompromi dengan harga murah. Sedangkan untuk meringankan konsumen, Yamaha melakukan kerjasama dengan lembaga pembiayaan/leasing, dengan cara kredit yang uang muka, angsuran, serta lamanya mengangsur sangat terjangkau. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kanzen yang merupakan produk dalam negeri.

Strategi Yamaha adalah build strong brand dengan creative & original brand strategy”, fokus utamanya adalah kepuasan pelanggan, dan tujuannya adalah memenangkan mind share dan heart share mereka terlebih dahulu, sehingga konsumen “bangga dan puas” menjadi keluarga besar Yamaha. Masih menurut Agung Mundi, meskipun Yamaha punya produk yang bagus dengan teknologi terdepan, tapi itu tidak cukup. Punya produk bagus percuma saja jika perusahaan tidak mampu membangun hubungan yang akrab dengan konsumennya. (customer management). Kami selalu mendengarkan dan mengamati perilaku dari pelanggan untuk mengetahui apa yang diharapkan dari pelanggan sehingga kami dapat melakukan pelayanan yang dapat merebut hati dan kesetiannya.

Pengembangan jaringan dealer dan bengkel resmi untuk semakin dekat dengan pelanggan. Yamaha menetapkan SOP service kepada para dealernya. Yamaha selalu memberikan training secara berkesinambungan kepada para staff dealer dan mekanik bengkel supaya dapat melayani pelanggan lebih baik dan lebih baik lagi.

Selain aktivitas-aktivitas customer satisfaction, Yamaha juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial (CSR Program) yang memberi efek yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Yang terakhir dilakukan bertajuk “Bakti Kepada Nusa” dengan acara pengobatan gratis, donor darah, fogging, sunat missal, bersih-bersih kampong, dll.

Kando adalah bahasa Jepang yang artinya similar dengan “touching your heart” menjadi semangat/roh dari Yamaha team untuk selalu memuaskan konsumen.

Ada beberapa aktivitas untuk memanjakan konsumennya seperti : servis gratis ke pemilik sepeda motor Yamaha, safety riding training, pengurusan SIM kolektif, Yamaha Owner’s Club, Touring, Customer Gathering.

Tidak heran bahwa Yamaha banyak mendapatkan penghargaan seperti : ICSA 2004-2007 (4 tahun berturut-turut), Marketing Award 2006,2007, dan TOP BRAND 2008.

Untuk menjelang hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 59, Yamaha akan membuat spektakular program bertitel ”PESTA MERDEKA” dimana kami akan memanjakan konsumen dengan acara-acara entertainment, karnaval bunga hias, permainan tradisional seperti panjat pinang, dll.

Dengan strategi di atas, tidak heran jika penjualan Yamaha di Jatim sendiri pada periode Jan-Jun 2008 jika dibandingkan dengan periode Jan-Jun 2007 mengalami kenaikan yang luar biasa yaitu 42%. Sehingga kenaikan BBM tidak berngaruh terhadap penjualan Yamaha sendiri.

Monday, July 7, 2008

Apakah Kebahagiaan itu

Apakah Kebahagiaan diukur dengan materi

Kita ingin anak-anak kita bahagia,

dan sekilas tampaknya cara tercepat

untuk menuju ke kebahagiaan adalah uang.

(Elisabeth Guthrie & Kathy Matthews)

Banyak di antara kita yang berasumsi, bahwa kebahagiaan adalah tujuan berharga, meskipun kita tahu bahwa kebahagiaan itu bukan sesuatu yang bisa kita kejar layaknya kita mengejar bola. Pada era enam puluhan, “Mencari falsafah hidup” merupakan cita-cita tertinggi mayoritas orang Amerika. Namun di akhir tahun tujuh puluhan, cita-cita itu berubah dan bergeser menjadi “mencapai sukses finansial”. Sejatinya kalau kita renungkan sejenak, fungsi berbagai iklan adalah untuk membuat kita tidak bahagia. Tidak bahagia dengan baju yang kita punya, tidak bahagia dengan benda-benda yang kita punya bahkan juga tidak bahagia dengan tubuh yang kita punya.

Apakah uang membuat orang bahagia? Jawabannya hanya satu kata TIDAK. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mempunyai uang banyak merupakan kontributor yang berperan sangat besar bagi kebahagiaan. Asalkan kebutuhan dasar kita terpenuhi, yaitu makanan, tempat tinggal, kenyamanan fisik dan hubungan antarmanusia, berarti kita sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk bahagia. Tidak benar bahwa mempunyai lebih banyak uang otomatis akan memberikan kebahagiaan yang lebih besar pula. Banyak uang juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko penyakit dan gangguan mental. Coba lihat film Traffic dengan apik menggambarkan bagaimana anak-anak dari orang tua yang kaya dan sibuk terancam risiko terabaikan oleh orang tua.

Menarik untuk disimak pendapat Seneca, yang notabene adalah seorang intelektual terkemuka di Roma dua ribu tahun lalu. Ia mengatakanDahulu, nenek moyang kita .... hidup persis sebahagia kita, padahal mereka menyiapkan dan memasak daging dengan tangan mereka sendiri, berumah lantai tanah dan belum lagi mengenal emas dan batu permata .... ini mungkin menunjukkan kepada kita bahwa bukan jumlahnya, melainkan pikiranlah yang membuat seseorang menjadi kaya. Tidak ada orang yang bisa miskin kalau ia merasa cukup dengan apa yang dimilikinnya dan tidak ada orang kaya kalau ia masih mengharapkan lebih dari yang sudah dimilikinnya.

Senada dengan pendapat Seneca, tulisan Ibrani “Ethics of Our Father” tertulis.Siapakah orang yang kaya? Orang kaya adalah orang yang bahagia dengan apa yang dimilikinya.

Ada baiknya sebagai orang tua, kita mengenali bahwa yang membuat anak-anak kita bahagia kemungkinan besar bukan uang, dan kebahagiaan sampai taraf tertentu mungkin ada di dalam kendali kita. Itu karena kita tahu bahwa kebahagiaan ada di kepala kita. Kebanyakan dari kita menyadari ini setelah mengalami peristiwa yang nyaris merenggut nyawa misalnya selamat dari kecelakaan mobil/pesawat, orang tercinta menderita sakit kritis lalu sembuh kembali. Pada saat tak menentu demikian, kita mengkaji kembali hidup kita. Yang remeh temeh dan tak berarti dengan sendirinya tersingkirkan, dan tinggallah intinya, yaitu kunci kebahagiaan kita. Namun orang yang tak pernah mengalami peristiwa semacam itu pun bisa mendapat pelajaran dari situ. Tentunya kita tidak berasumsi bahwa tragedi melahirkan kebahagiaan atau kesejahteraan. Yang jelas hal itu memperlihatkan kepada kita bahwa ada sesuatu dalam jiwa manusia yang mencari kebahagiaan tanpa memandang faktor-faktor seperti kekayaan, penampilan maupun kondisi tubuh. Mempertahankan perspektif hidup yang benar merupakan aspek yang sangat penting untuk meraih kebahagiaan.

Untuk itu, perlulah kita menumbuhkan sifat-sifat sebagai berikut kepada anak-anak kita, yaitu, tanamkan mereka untuk menyukai diri mereka sendiri, tanamkan selalu mempunyai harapan meskipun saat tak ada kendali atas hidup mereka, dan tanamkan selalu terbuka kepada orang lain. Sifat-sifat demikian lebih penting daripada kita memusatkan diri untuk membimbing anak-anak kita menuju keberhasilan ekonomi saja.

Penambahan penghasilan laksana sebuah tas. Sebesar apapun tas itu, kita selalu bisa memenuhinya dengan berbagai benda sampai semua tempat kosong terpakai. Andaikata kita membeli tas sebesar pulau Kalimantan, niscaya dalam lima hari tas itu bisa penuh dengan barang.


Ortodoksi dalam Islam

GERAKAN ORTODOKSI DALAM ISLAM

(Analisis Atas Pemikiran Ibnu Taymiyah, Abdul Wahhab Dan Al-Ghazali)

oleh: Muhammad Makmun

Gerakan Ortodoksi dan fundementalisme Islam adalah dua term yang pada dasarnya ingin mengembalikan umat Islam agar kembali kepada al-Qur’an dan hadis. Untuk memahami gerakan ortodoksi Islam, maka dalam kesempatan kali ini saya hanya mengambil langsung berkenaan dengan pemikiran para pemuka suatu gerakan tersebut. Di antaranya adalah pertama, Ibnu Taymiyah, yang dalam kesempatan kali ini saya ambil pemikiran politiknya. Kedua, al-Ghazali, yang diambil adalah berkenaan dengan pemikirannya dalam buku Tahafut al-Falasifah (tentang filsafatnya) dan Ibnu Wahhab, yang saya ambil pemikiran tentang tauhidnya. Dari ketiga tokoh tersebut, nantinya dapat kita ketahui sebenarnya tentang gerakan ortodoksi Islam dalam bidang politik, tauhid, dan filsafat.

Gerakan ortodoksi Islam dalam rangkaian sejarah adalah sudah ada pada masa khalifah Abbasiyah. Di mana tokohnya adalah Ahmad bin Hanbal, yang mana dia menuntut setiap ayat harus dipahami sebagaimana adanya. Ia juga menerima secara harfiah sifat-sifat Allah, cirri-ciri fisik dan karakteristik-Nya. Ibnu Hanbal menentang keras konsep kebebasan kehendak dan pertimbangan rasional terhadap teks agama dan membatasi ijma’ hanya pada generasi pertama saja, tak pelak dimasa hidupnya madzhab resmi negar adalah mu’tazilah, maka ia berulang kali masuk penjara dan disiksa habis-habisan akan tetapi keyakinannya sangat kuat dan tak bisa di tinggalkannya, dan angin segar menghampirinya ketika khalifah berada ditangan al-Mutawakkil dia dibebaskan dan dihormati sebagai ulama. Sedangkan tokoh yang terakhir yang mendirikan gerakan wahabi adalah Ibnu Wahhab, di mana dia bersama raja Saud menjadikan pemikirannya sebagai faham negara.

Sebagaimana pemikiran-pemikiran yang sampai kepada kita sampai sekarang ini, semuanya bergantung kembali bagaimana kita mennyikapinya sehingga tidak akan muncul anggapan dan bahkan truth claim berkenaan dengan aliran masing-masing yang diyakininya. Agar kita tidak mempunyai anggapan yang tidak-tidak tentang gerakan ortodoksi Islam, maka alangkah baiknya kita lihat pemikiran-pemikiran mereka sebagaimana di dalam pembahasan saya kali ini.

A. Ibnu Taymiyah dan Pemikirannya

1. Biografi Ibnu Taymiyah

Nama lengkpanya adalah Ahmad Taqiy al-Din Abu al-Abbas ibn asy-Syaikh Syihab ad-Din Abiy al-Mahasin Abd. al-Halim ibn asy-Syaikh Majd ad-Din Abi Barakat Abd al-Salam ibn Abi Muhammad Abd Allah ibn Abi al-Qasim al-Khadlar ibn Muhammad ibn al-Khadlar ibn Ali ibn Abdullah al-Mulaqqab Ibnu Taymiyah.[1] Dia dilahirkan di Harran Mesopotamia Utara dekat Damaskus pada hari senin, 10 Rabi’ul Awwal 661 H atau 1263 M. dia lahir dan tumbuh dari keluarga yang taat beribadah, karena keluarganya adalah ulama Syiria yang tergolong puritan dan penganut maz}hab Hanbali.[2] Dia menghabiskan masa kecilnya di Harran kurang lebih selama enam tahun, ketika itu bersamaan dengan adanya intervensi bangsa Tartar (Mongol)[3] di kota Harran, untuk itu keluarganya pindah mengungsi ke Damaskus. Selama dalam pengungsian, keluarganya banyak mengalami kesulitan dan penderitaan. Peristiwa tersebut sangat membekas dihati Ibnu Taymiyah, sehingga menyebabkan kebenciannya yang mendalam terhadap bangsa Tartar, yang nantinya dia akan tampil memimpin perlawanan militer terhadap bangsa Tartar.[4]

Ibnu Taymiyah banyak balajar dari ayah dan kakeknya yang merupakan seorang ulama terkemuka. Selain itu, dia belajar pada ulama terkenal lain di masanya. Studi Ibnu Taymiyah tidak hanya terbatas pada al-Qur’an, hadis, bahasa arab, ulumul Qur’an, ulumul hadis, ushul fiqh, fiqh, kalam, tasawuf, filsafat, mantiq, ilmu jiwa, kesusasteraan, dan metematika. Melainkan dia juga secara intens mempelajari hukum mazhab Hanbali, di mana ayahnya adalah salah satu tokohnya.[5]

Setelah banyak mempunyai ilmu, Ibnu Taymiyah yang telah menjadi mufti sejak berumur 20 tahun, kemudian mengabdikan ilmunya demi keluhuran Islam dan kepentingan umat Islam, baik lewat tulisan maupun lisan, baik formal atau non-formal. Setelah ayahnya meninggal dunia, iapun menggantikan posisi ayahnya sebagai guru besar bidang studi hadis dan fiqh mazhab Hanbali di beberapa madrasah terkenal yang ada di Damaskus. Kuliah-kuliahnya mencakup semua aspek ajaran Islam, akan tetapi focus utamanya adalah menghidupkan kembali semangat nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya, ketika Islam tercerami oleh ide-ide asing serta bid’ah dan khurafat.[6]


2. Setting Social dan Metode Pemikiran Ibnu Taymiyah

Kondisi masyarakat di masa Ibnu Taymiyah hidup sangat heterogen, baik dalam kebangsaan, status social, agama, aliran, budaya dan hukum.[7] Keadaan ini diakibatkan adanya kekacauan lingkungan yang diakibatkan sering terjadinya peperangan yang mengakibatkan adanya pengungsi dari berbagai daerah datang dan menetap di sana.

Dunia Islam menjelang abad ke VII dan VIII H. mengalami masa-masa kemerosotan dan kemunduran. Ibnu Taymiyah hidup disaat Islam berada di puncak disintegrasi politik, dislokasi social, dekadensi akhlaq dan moral.[8]

Dasar pijakan pendekatan yuridis Ibnu Taymiyah adalah mazhab Hanbali,[9] suatu mazhab hukum Islam yang sangat ortodoks. Pada masa kejayaan dinasti Abbasyiah di bawah pemerintahan Al-Makmun.[10] Ahmad Ibnu Hanbal yang pemikirannya sangat bertentangan dengan khalifah al-Makmun yang beraliran Mu’tazilah tidak bisa leluasa dalam mengembangkan pemikirannya, bahkan dia pernah disiksa dan dimasukkan ke penjara berkenaan dengan konsep tentang al-Qur’an apakah ia mahluk atau bukan. Akan tetapi, di masa al-Mutawakkil Ibnu Hanbal dibebaskan dan dihormati.[11]

Esensi metode Ibnu Taymiyah dapat dilihat dari uraiannya pada pengantar kitab Ma’rifat al-Wushul, sebagai berikut:

“Nabi Muhammad telah menjelaskan agama, akar-akar dan cabangnya, baik sisi lahir maupun batin juga segi doktrin dan praktisnya. Mengetahui agama tersebut berarti memahami dasar-dasar pengetahuan dan keimanan. Dalam artian seseorang yang berusaha mengkaji agama itu akan semakin dekat dengan kebenaran, baik secara intelektual ataupun praktek. Segala aspek praktek agama yang dikatakan orang sebagai cabang-cabang syari’at atau hukum telah dijelaskan nabi dengan cara yang paling mengenai sasaran. Tidak ada perintah atau larangan Allah yang secara utuh tidak dijelaskan oleh nabi, karena Allah berfirman “Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu.” Firman-Nya yang menyebutkan, “Sungguh, kami telah menurunkan Kitab kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu dan memberikan petunjuk rahmat serta janji kepada orang-orang Islam.”[12]

Dari sini, dapat diketahui dia berusaha untuk mempersempit kemungkinan begi suatu perubahan atau inovasi yang muncul dari berbagai pendekatan selain salaf (ortodoks). Disamping itu, dalam menafsirkan al-Qur’an dan hadis, akal harus ada dibelakang nash-nash agama yang tidak boleh berdiri sendiri, tidak berhak menafsirkan, menguraikan dan menta’wilkan, kecuali dalam batas-batas yang diijinkan oleh bahasa dan dikuatkan oleh hadis. Akal hanyalah sebagai saksi pembenar dan penjelas dalil-dalil al-Qur’an.[13]


3. Pemikiran Ibnu Taymiyah.

Pemikiran Ibnu Taymiyah dalam kesempatan kali ini adalah yang berkenaan dengan pemikirannya tentang kenegaraan dan atau politik Islam. Sebagaimana para pemikir kenegaraan muslim lainnya, Ibnu Taymiyah juga sangat menekankan pentingnya menciptakan kemaslahatan umat. Untuk menjabarkan pemikirannya, ia memberi landasan amanah dan keadilan yang menjadi asas setiap term ide kenegaraannya. Landasan amanah dan keadilan itu oleh Ibnu Taymiyah bukan saja sebagai landasan moral, tetapi harus teraplikasikan dalam setiap praktek penyelenggaraan negara.[14]

Untuk lebih jelasnya tentang pemikiran Ibnu Taymiyah dalam bidang politik adalah sebagai berikut:

  1. Kewajiban Mendirikan Negara

Kewajiban mendirikan sebuah negara atau kekuasaan, bukan berdasarkan ijma’, sebagaimana kebanyakan pendapat pemikir sunni. Keberadaan suatu negara merupakan upaya mewujudkan kesejahteraan umat manusia dan melaksanakan syari’at Islam. Kesejahteraan umat manusia tidak dapat diwujudkan secara secara sempurna kecuali dengan bermasyarakat, sedangkan untuk mengaturnya diperlukan seorang pemimpin.[15]

Karakteristik ajaran Islam adalah agama yang memiliki seperangkat hukum, perintah dan larangan, kesemuanya itu tidak dapat dilaksanakan kecuali adanya kekuasaan dan pemimpin. Untuk mewujudkan kesejahteraan umat di dunia dan akhirat serta menjegah perbuatan yang jahat dan munkar, diperlukan kerjasama dan tolong-menolong dan untuk mewujudkannya diperlukan seorang pemimpindan rakyat harus mematuhinya.[16] Oleh karena itu, mengatur orang banyak termasuk kewajiban agama, bahkan agama tidak akan tegak kecuali ada pemimpin.[17] Dengan demikian, mendirikan dan menegakkan pemerintahan termasuk ajaran agama. Dibentuknya pemerintahan dimaksudkan untuk mengabdi kepada Allah, pengabdian dengan pimpinan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah, bukan sarana untuk mencari kedudukan dan materi. Jika yang terakhir yang didambakan, maka rusak dan binasalah segala urusan. Disamping itu, ia mengutip pendapat yang mengatakan “Enam puluh tahun berada di bawah pemerintahan seorang kepala negara yang z}alim lebih baik daripada satu malam tanpa seorang kepala negara”.[18]

Keberadaan negara adalah sarana untuk:

- Mewujudkan pengakuan terhadap tauhid

- Mengakui adanya Rasulullah sebagai pembawa risalah serta perantara menusia dengan Allah.

- Menciptakan kondisi masyarakat agar tercipta ketaatan kepada hukum bersama syari’at.

  1. Pengangkatan Kepala Negara

Walaupun Ibnu Taymiyah tidak secara khusus membahas bagaimana system suksesi kepemimpinan. Akan tetapi dengan membaca hasil karyanya, maka kita akan menemukan persoalan tersebut.

Dalam pandangannya, doktrin Syi’ah tentang adanya nash penetapan kepala negara adalah bohong besar. Hal ini dapat dilihat dari kritikannya tentang doktrin tokoh Syi’ah tersebut, bahwa imam diangkat oleh Allah seperti Ali diangkat oleh Allah menjadi imam dan telah dibuktikan secara ijma’.[19] Disamping dia mengkritik Syi’ah, dia juaga mengkritik pemikir sunni yang mengatakan kepala negara diangkat dengan cara pemilihan. Menurutnya, sejak Khulafa’ar-Rasyidun tidak terdapat pemilihan pemimpin secara murni, yang ada adalah persetujuan dan dukungan umat Islam yang ditandai dengan adanya mubaya’ah.[20]

Ibnu Taymiyah adalah seorang yang pandai mengkritik akan tetapi tidak dapat membangun atas persoalan yang dikritiknya. Hal ini dapat kita ketahui dari konsep ini, di mana dia tidak mengeluarkan teori tersendiri tentang suksesi kepemimpinan. Yang dibicarakan adalah berkenaan dengan penunjukkan dan pengangkatan pejabat negara oleh pemimpin yang mendapat kepercaryaan mengelola kepentingan umat Islam. Dalam hal ini, dia mengutip hadis Nabi Saw., dan pendapat Umar ibn Khatab. Rasulullah pernah bersabda, “Bahwa kami tidak akan menyerahkan jabatan pimpinan ini kepada siapa yang menuntutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim), dari sini dapat diambil pengertian jika seorang pemimpin mempercayakan urusan umat kepada seseorang padahal sesungguhnya ada orang lain yang lebih baik dan mampu mengurus hal itu, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan umat Islam. Sedangkan pendapat Umar adalah seorang pemimpin yang mempercayakan suatu urusan umat kepada sesesorang berdasarkan subjektivitas bukan berdasarkan hal yang actual , maka pemimpin itu telah menghianati Allah, Rasulullah dan umat Islam.

Dalam memilih dan menempatkan seseorang haruslah orang yang terbaik dan utama untuk menduduki sebuah jabatan, jika yang menduduki tersebut orang yang sesuai, maka ia harus menunaikan amanah dan kewajibannya, apabila telah dilakukan dengan baik, maka ia termasuk pemimpin yang berlaku menurut pandangan Allah. Akan tetapi, jika ia tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka ia harus ingat peringatan Allah dalam surat at-Taghabun: 16 dan al-Baqarah: 286.

  1. Syarat-Syarat Kepala Negara

Dalam hal suksesi kepemimpinan, ia tidak merumuskan dengan jelas. Akan tetapi, ia sangat berhati-hati dalam menetapkan klasifikasi seorang calon pemimpin atau kepala negara. Syarat kepala negara adalah sebagai berikut:

Ø Memiliki kekuatan (al-Quwwah) dalam bidangnya.

Ø Integritas (al-Amanah).

Kedua syarat di atas didasarkan atas firman Allah dalam surat al-Qashas: 26.

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَاأَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ(26)

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

B. Muhammad Ibnu Abdul Wahhab dan Pemikirannya

1. Riwayat Hidup

Nama lengkapnya adalah Muhammad ibnu Abdul Wahhab bin Sulaiman, lahir pada tahun 1115 H di kota Uyainah, 70 Km disebelah Barat Daya Riyadh, ibukota kerajaan Saudi Arabia. Dia lahir dari keluarga yang sangat terhormat dan terpelajar, di mana ayah dan kakeknya adalah ulama yang sangat terkenal dan banyak mempunyai pengalaman dalam mengajar, menulis dan memberikan keputusan.[21] Pendidikan Abdul Wahhab dimulai dari ayahnya sendiri, dalam usia 10 tahun dia sudah dapat menghafal al-Qur’an. Abdul Wahhab adalah seorang anak yang cukup cerdas, dia telah berlajar buku-buku tafsir, hadis dan fiqh. Di antara para pemikir idolanya adalah Ibnu Taymiyah dan muridnya Allamah Ibnu al-Qayyim, sehingga dia gemar membaca karangan ibnu taymiyah. Ketika dewasa dia berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan dimanfaatkan pula olehnya untuk menimba ilmu dari ulama yang ada disana. Setelah dari Makkah, dia meneruskan ke Madinah, Iraq dan Bashrah.

Ketika berada di Najd, dia melihat kondisi masyarakat yang banyak melakukan amalan-amalan yang berbau syirik dan perbuatan-perbuatan yang tidak Islami dengan sekehendak hati mereka. Seluruh kehidupan mereka dipenuhi oleh paham polyteisme, mereka menganggap makam-makam, pohon, mahluk halus dan orang gila sebagai sesembahan, sehingga pra ahliramal dan ahli magic memperoleh status yang unggul.[22] Hal tersebut juga berlaku didaera makkah, Yaman dan Madinah, tidak ada seorangpun yang berani menggebrak pemahaman mereka.

Dari kondisi di atas, maka menurut Abdul Wahhab, yang paling utama membangun masyarakat adalah pemurnian akidah yakni bertauhid dan membimbingkan al-Qur’an dan Sunnah kepada mereka. Dia mendesak para ulama untuk mengikuti al-Qur’an dan Sunnahsecara ketat dan mengambil tema-tema dari keduanya secara langsung

2. Pergulatan Abdul Wahab dengan Kekuasaan

Karena tokoh idolanya adalah Ibnu Taymiyah yang mau tak mau nantinya juga menyangkut juga dengan Ibnu Hanbal, dia melakukan berbagai usaha, dia menggemakan kembali sumber-sumber asli Islam dan mengikis habis bid’ah-bid’ah. Dengan dukungan Ibnu Saud, penafsiran Abdul Wahhab mendominasi seluruh kawasan Najd. Sepuluh tahun setelah Abdul Wahhab meninggal dunia, Ibnu saud melakukan serangan militer di daerah padang pasir Najd, Hijaz, Tuhama dan Irak. Sesampai di Karbala, yang merupakan kota suci umat Syi’ah, ia menghancurkan kubah masjid Imam al-Husein dan mengambil alih semua kekayaan yang bernilai di kota itu. Empat tahun kemudian ia melakukan serangan lain ke Madinah dengan menghancurkan kubah-kubah masjid dan makam para wali. Selanjutnya ia menyerbu dan menjarah Mekkah.[23] Penguasa Turki Usmani memandang gerakan Wahabiyah dan Ibnu Saud sebagai bahaya besar, karena gerakan ini berkeyakinan bahwa pemerintahan Islam harus dikembalikan kepada orang-orang Arab sebagaimana masa Nabi dan pengikut-pengikutnya. Dari sini sudah dapat diketahui bahwa permasalahannya tidak hanya pada bersifat keagamaan, tetapi juga berkenaan dengan etnik nasional, sehingga orang-orang Turki Usmani berpaling kepada Muhammad Ali (1769-1849), seorang penguasan Mesir dan memintanya untuk merebut kembali semua propinsi yang telah jatuh ke tangan orang-orang Saudi-Wahhabi. Ali dapat mengalahkan negara Saudi-Wahhabi, pada bulan September 1818. akan tetapi tidak ikut padam bersamaan dengan kekalahan pemerintahannya. Pada abad 19 mereka kembali bangkit untuk mendirikan negara Saudi-Wahabi dan wilayahnya mencakup Najd dan Hijaz dan pemimpin-pemimpinnya tidak bermaksud lagi untuk memperluas derah kekuasaannya.

Pada waktu Albert Hourani menulis tentang imamah, ia mencatat orang-orang Saudi wahabi merasa “Jika harus dihadapkan pada satu pilihan, paling tidak orang-orang Arabmerasa lebih berharga dibandingkan dengan orang-orang Turki. Mereka terpanggil untuk Islam, bukan solidaritas Arab.”[24]


C. Pemikiran Muhammad Ibnu Wahhab

Adapun pemikiran Ibnu Wahhab adalah sebagai berikut:

a. Tauhid

Dasar tauhid kaum Wahabi sebagai berikut:[25]

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ(الذاريات:56)

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ(النحل: 36)

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا(23)وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(الإسراء: 24)

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا(النساء: 36)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,"

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ(151) وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ(152) وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(الأنعام: 153)

"Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfa`at, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa."


Sedangkan hadis Nabi yang dijadikan sebagai landasan adalah:

Ibnu Mas’ud berkata:

من اراد ان ينظر إلى وصية محمد صلى الله عليه وسلم التي عليه خاتمه فليقرأ قوله تعالى: (قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ – إلى قوله - وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا),

كنت رديف النبي صلى الله عليه وسلم على حمار فقال لي, يا معاذ ! أتدري ما حق الله على العباد وما حق العباد على الله؟ قلت الله ورسوله أعلم, قال حق الله على العباد أن يعبدوه ولا تشركوا به شيئا, وحق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك به شئا. قلت يا رسول الله! صلى الله عليه وسلم أفلا أبشر الناس ؟ قال: لا تبشرهم فيتكلوا

b. Berlebihan memperlakukan kuburan orang shalih, cenderung menjadikannya sebagai berhala yang disembah selain Allah.

Dasar yang digunakannya adalah sebagai berikut:

Ø Nabi Muhammad pernah berdoa:

اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد ا شتد غضب الله على قوم اتخذوا قبورأ نبيائهم مساجد.

“Ya Allah, janganlah engkau menjadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka terhadap orang-orang yang menjadikan kuburan kuburan para nabi mereka sebagai mesjid.”


Ø Hadis dari ibnu Jarir dari Sufyan yang berbunyi:

كان يلت لهم السويق فمات فعكفوا على قبره.

Ia (Latta) melayani orang yang beribadah haji dengan mempersiapkan Sawiq (gandum yang bagus atau terigu dicampur dengan air dan ghe) untuk mereka. Setelah ia (Latta) mati, orang mulai mengurung (I’tikaf) dikuburannya dengan mendapatkan pahala.”


Ø Diriwayatkan oleh Abul Jauza’ dari Ibnu Abbas meriwayatkan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد والسرج.

“Rasulullah melaknat perempuan yang berziarah ke kuburan. Beliau juga melaknat orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid dan memasang lampu di atas kuburan.”


D. Al-Ghazali dan Pemikirannya

1. Riwayat Hidup

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Thusi Abu Hamid al-Ghazali.[26] Ia lahir di kota Ghazalah, sebuah kota kecil yang berada di dekat Thus, Khurasan. Dia meninggal di Thus setelah mengadakan perjalanan intelektualnya dan ketenangan batin pada 14 Jumadil Akhir 505 H/ 19 desember 1111 M. sejak masih kanak-kanak al-Ghazali dan adiknya yang bernama Ahmad telah yatim.[27] Dia lahir dari keluarga yang taat beribadah dan hidup sederhana. Pendidikannya dimulai dari membaca al-Qur’an dari ayahnya sendiri, akan tetapi tidak berjalan lama karena ayahnya meninggal dunia, setelah itu, ia dititipkan kepada teman ayahnya seorang sufi yang bernama Ahmad bin Muhammad ar-Razaqani. Dari sini, ia belajar ilmu fiqh, riwayat hidup para wali dan kehidupan spiritual mereka. Selain itu, ia juga belajar syair-syair mahabbah kepada Allah, al-Qur’an dan sunnah.[28]

Al-Ghazali mengembara mencari ilmu ke kota Jurjan. Di sini, ia belajar kepada Abu Nashr al-Isma’ili, karena kurang puas ia kembali ke kota Thus dan beberapa tahun kemudian ia pergi ke Naisabur dan masuk ke madrasah Niz}amiyah yang di pimpin oleh ulama besar al-Haramain al-Juwaini, salah seorang tokoh aliran Asy’ariyah. Darinya al-Ghazali memperoleh ilmu Ushul fiqh, mantiq, dan ilmu kalam. Dinilai berbakat dan berpotensi, ia diangkat menjadi asistennya.[29]

Al-Ghazali diberi gelar Hujjatul Islam dikarenakan pembelaannya terhadap Islam terutama terhadap kaum Bathiniyyah dan kaum filsuf, sehingga tak mengherankan jika nantinya dia dimasukkan kedalam empat kelompok orang besar dalam Islam, dimana Rasulullah sebagai orang pertamanya.[30]

2. Perkembangan Pemikiran

Sebagai seorang pemikir, al-Ghazali telah mengkaji secara mendalam tentang empat cabang bidang ilmu, hasil kajiannya dapat dilihat dalam karyanya al-Munqidz min ad-Dhalal yang sangat berpengaruh terhadap corak pemikiran filsafatnya dalam mencapai kebenaran hakiki. Keempat disiplin ilmu tersebut adalah:

ü Al-Ghazali sebagai Teolog

ü Alghazali sebagai filsuf

ü Al-Ghazali sebagai sufi

ü Seorang anti kebatinan

E. Pemikiran Al-Ghazali

Sebuah karya yang sangat monumental dari al-Ghazali adalah Tah}afut al-Falasifah. Di mana di dalamnya membahas secara lengkap tentang dua puluh persoalan yang berkaitan dengan fisika dan metafisika yang menjadi pegangan para filusuf dan akhirnya disalahkan oleh al-Ghazali.

Secara garis besar, menurut al-Ghazali ada beberapa hal yang menyebabkan adanya silang pendapat antara filosuf dengan pemikir lainnya, hal tersebut adalah:

§ Perbedaan yang hanya berakar pada persoalan bahasa semata

§ Gagasan-gagasan para filosuf yang tidak berseberangan dengan prinsip-prinsip agama, sehingga perdebatan yang muncul berkaitan dengan masalah keagamaan. Sebagai contoh teori gerhana bulan.

§ Pandangan atau teori yang bertentangan dengan prinsip agama, seperti tentang keberawalan alam, sifat-sifat pencipta, kebinasahan jasad dan lainnya yang ditolak oleh para filosuf.[31]

Pada dasarnya kajian yang dilakukan al-Ghazali bertujuan untuk menyadarkan kembali orang yang selama ini begitu yakin terhadap pemikiran filsuf. Kajian ini hendak meluruskan kerancuan pemikiran filsuf dengan cara menyerang teori-teori mereka dan meruntuhkan anggapan-anggapan para filsuf selama ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di depan, dapat kita ketahui bersama bahwa dalam gerakan ortodoksi Islam antara satu tokoh dengan tokoh yang lain berlainan dan juga mempunyai kesamaan, yakni kesamaan dalam mengajak semua umat untuk kembali kepada al-Qur’an dan hadis dan perbedaan dalam ruang gerak yang digelutinya. Ibnu taymiyah bergerak dalam bidang politik Islam, Abdul Wahhab bergerak dalam tauhid dan al-Ghazali bergerak dalam bidang filsafat dan tasawuf.

DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Jamil, Seratus Tokoh Terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987

Al-Ghazali, Tahafut al-Falasifah, Beirut: D>ar al-Masyriq, 1990

Al-Zarkawi, Khair ad-Din, Al-A’lam, Beirut, t,t. 1969

An-Nawawi, Abu al-Hasan, Rija>l al-Fikr wa ad-Da’wah fi al-Islam, Beirut: Da>r al-Qalam, 1969

Gharbal, Muhammad Syafiq, Al-Maushu’ah al-Arabiyyahal-Muayassarah, New York: The living Press, 1960

Haurani, Albert, Arabic Thought in the Liberal Age, Cambridge, 1983

Hava Lazarus-Yafeh, Studies in the History of the Arabs and Islam, Tel Aviv, 1984

Ibnu Taymiyah, Al-Hisbah fi al-Islam aw Wadifah al-Hukumah al-Islamiyyah, Beirut: Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992

---------, As-Siyasah asy-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’I wa al-Ra’iyyah, Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 1988

----------, Kitab al-Asma’I wa as-Sifat, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988

----------, Majmu’ ar-Rasa>il al-Kubra, Kairo: Maktabah al-Misyriyah, 1322 H

----------, Minhaj as-Sunnah, Kairo: Maktabah Dar al-‘Urubah, 1962, jil. I

----------, Pedoman Islam Bernegara, terj. Firdaus, Jakarta, Bulan Bintang, 1989

Jindan, Khalid Ibrahim, Teori Politik Islam: Telaah Kritis Ibnu Taymiyah Tentang Pemerintahan Islam, terj. Masrohim, Surabaya: Risalah Gusti, 1995

Khan, Qomaruddin, Pemikiran Politik Ibnu Taymiyah, terj. Anas Mahyudin, Bandung: Pustaka Bandung, 1983

Madjid, Nurcholis, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1984

Munawir, Imam, Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 1985

Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, Jakarta: Prenada Media, 2003

Sagiv, David, Islam Otentisitas Leberalisme, Yogyakarta: LkiS, 1997

Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara ;Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: UI Press,1993

Syamsuddin, Ahmad, Al-Ghazali: H}ayatuh, Asaruh, Falsafatuh, Beirut, Da>r al- Kutub al- Ilmiyyah, 1990

Uwaidlah, Asy-Syaikh Kamil Muhammad Muhammad, Abu al-Abbas Taqiy ad- Din Ahmad ibn Taymiyah Syaikh Islam, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992

Wahhab, Muhammad Ibnu Abdul, Kitab Tauhid, terj. Muh. Muhaimin, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000

Watt, W. Montgomery, Al-Ghazali, dalam B. Lewis, The Encyclopedia of Islam, New Edition, II, London: Luzac and Co;Leiden: EJ. Brill, 1965




[1] Ibnu Taymiyah, Kitab al-Asma’I wa as-Sifat, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988), I, h. 3. lihat juga dalam asy-Syaikh Kamil Muhammad Muhammad Uwaidlah, Abu al-Abbas Taqiy ad-Din Ahmad ibn Taymiyah Syaikh Islam, Beirut, dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992, h. 5

[2] Khalid Ibrahim Jindan, Teori Politik Islam, h. 20

[3] bangsa Mongol menyerbu negara muslim, mereka memusnahkan seluruh kekayaan intelektual dan cultural yang menumpuk selama berabad-abad, dan juga membunuh berjuta-juta kaum muslimin. Kota Baghdad yang sangat tersohor, kota intelektual metropolitan Islam dijarah habis-habisan oleh Hulagu Khan (kaisar Mongol pada tahun 1258 M), seluruh warisan Islam yang ada di kota tersebut dibakar menjadi abu dan dicampakkan ke sungai Tigris. Lihat dalam Jamil Ahmad, Seratus Tokoh Terkemuka, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), h. 102

[4] Qomaruddin Khan, Pemikiran Politik Ibnu Taymiyah, terj. Anas Mahyudin, (Bandung: Pustaka Bandung, 1983), h. 10

[5] ibid. h. 12

[6] ibid. h. 15-16

[7] Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, h. 80-81

[8] Ibnu Taymiyah, Pedoman Islam Bernegara, terj. Firdaus, (Jakarta, Bulan Bintang, 1989), h. vii

[9] Pendirinya adalah Ahmad Ibnu hanbal (seorang fanatik yang pemikiran-pemikirannya menentang keras semua bid’ah. Ia menuntut setiap ayat harus dipahami sebagaimana adanya. Ia juga menerima secara harfiah sifat-sifat Allah, cirri-ciri fisik dan karakteristik-Nya. Ibnu Hanbal menentang keras konsep kebebasan kehendak dan pertimbangan rasional terhadap teks agama dan membatasi ijma’ hanya pada generasi pertama saja. Lihat dalam Hava Lazarus-Yafeh, Studies in the History of the Arabs and Islam, (Tel Aviv, 1984), h. 171.

[10]Seorang khalifah Abbasyiah yang sangat concern terhadap ilmu pengetahuan, hal ini dapat diketahui di masanya dia membuat Sekolah Tinggi Terjemah di Baghdad, yang mana di dalamnya dilengkapi dengan lembaga ilmu yang disebut dengan Bait al-Hikmah (suatu lembaga yang dilengkapi dengan balai observatorium , perpustakaan dan badan terjemah). Di samping itu juga dia mempunyai minat yang cukup tinggi terhadap sains dan filsafat. Di samping itu, dia juga menjadikan paham Mu’tazilah sebagai paham negara, dimana salah satu pemikirannya adalah bahwa al-Qur’an adalah mahluk. Sedangkan ibnu hanbal dan aliran-aliran ortodoks lainnya mengganggap konsep tersebut adalah bid’ah. Lihat dalam Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, Jakarta: Prenada Media, 2003, h. 80 dan David Sagiv, Islam Otentisitas Leberalisme, (Yogyakarta: LkiS, 1997), h. 5-6

[11] Khair ad-Din al-Zarkawi, Al-A’lam, Beirut, 1969, h. 192-193.

[12] Jindan, Toeri………., h. 25

[13] Imam Munawir, Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam, (Surabaya: Bina Ilmu, 1985), h. 406.

[14] Untuk lebih lanjut mengetahui pemikirannya dalam masalah amanah dan keadilan ini dapat diperhatikan dari dua bukunya, yaitu Pertama: Al-Hisbah fi al-Islam aw Wadifah al-Hukumah al-Islamiyyah, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992 M) dalam bagian awal buku ini, ia sudah memberikan landasan bahwa pentingnya menciptakan kemaslahatan bersama di dunia dan akhirat. Hal ini akan tercapai jika ada keadilan dan pertanggungjawaban amanah secara jujur, demikian pula tujuan kekuasaan adalah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, kedua: As-Siyasah asy-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’I wa al-Ra’iyyah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988).

[15] Ibnu Taymiyah, As-Siyasah asy-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’I wa al-Ra’iyyah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988), h. 137-138

[16] Ibnu Taymiyah, Majmu’ ar-Rasa>il al-Kubra, (Kairo: Maktabah al-Misyriyah, 1322 H), jil. I, h. 36

[17] Ibnu Taymiyah, As-Siyasah… ., h. 138

[18] ibid. h. 138-140

[19] Ibnu Taymiyah, Minhaj as-Sunnah, (Kairo: Maktabah Dar al-‘Urubah, 1962), jil. I, h. 38

[20] Ibnu Taymiyah, As-Siyasah… ., h. 135-137

[21] Muhammad Ibnu Abdul Wahhab, Kitab Tauhid, terj. Muh. Muhaimin, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000), h. ix

[22] ibid. h. xi

[23] Albert Haurani, Arabic Thought in the Liberal Age, (Cambridge, 1983), h. 37-38

[24] ibid. h. 38

[25] Abdul Wahhab, Kitab…, h. 1-7

[26] Ahmad Syamsuddin, Al-Ghazali: H}ayatuh, Asaruh, falsafatuh, (Beirut, Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h. 13

[27] W. Montgomery Watt, Al-Ghazali, dalam B. Lewis, The Encyclopedia of Islam, New Edition, II, (London: Luzac and Co;Leiden: EJ. Brill, 1965), h. 1038

[28] Abu al-Hasan an-Nawawi, Rija>l al-Fikr wa ad-Da’wah fi al-Islam, (Beirut: Da>r al-Qalam, 1969), h. 181

[29] Muhammad Syafiq Gharbal, Al-Maushu’ah al-Arabiyyahal-Muayassarah, (New York: The living Press, 1960), h. 1254.

[30] Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h. 31

[31] Lihat dalam Muqaddimah Tahafut al-Falasifah, (Beirut: D>ar al-Masyriq, 1990).