Perubahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Meskipun disadari atau tidak, diterima atau tidak, siap atau tidak perubahan itu pasti dan selalu terjadi.
Jika kita perhatikan, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang berisi dengan perubahan. Secara alamiah, setiap mahluk hidup mengalami perubahan, manusia terlahir sebagai bayi mungil yang hanya bisa menangis, kemudian waktu memberikan manusia kesempatan berubah tahap demi tahap sampai pada bentuk sekarang ini.
Perubahan identik sebagai sesuatu yang berbeda, berbeda antara sebelum dan sesudah. Perubahan itu bisa ke arah lebih baik dan juga ke arah yang lebih buruk, sebagaimana untaian lirik lagu dari Band Keane Everbody has changed, but I don’t feel the same. Everbody has changed, but I don’t know why”.
Mendengar kata perubahan, maka asumsi tertuju pada harapan yang dinginkan (hasilnya). Padahal perubahan bukan hanya ada pada hasil, melainkan juga pada prosesnya seperti apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan agar terjadi sebuah perubahan.
Perubahan umumnya dilandasi oleh kepentingan tertentu sesuai kehendak yang diinginkan. Maksud dari perubahan pada dasarnya adalah memperbaharui, menciptakan, merumuskan, menyelenggarakan atau menguasai sesuatu menjadi lebih baik dari apa yang ada selama ini.
Perubahan umumnya tidak kita sadari karena dia berjalan secara bertahap dan perlahan-lahan. Namun, untuk beberapa kasus berbeda perubahan itu terjadi secara dramatis, atau revolusioner. Perubahan secara radikal biasa disebut dengan revolusi, sedangkan secara alamiah disebut evolusi.
Sedangkan kata “perubahan” dalam perpolitikan di Indonesia sudah sangat populer ketika Reformasi tahun 1998. Kata ini kemudian dipakai dalam kampanye pemilu presiden (2004) oleh pasangan capres SBY-JK. Tak bisa dipungkiri, kata perubahan menjadi magnet tersendiri sehingga dapat mengantarkan SBY dan JK sebagai presiden dan wakil presiden.
Tak hanya di Indonesia, slogan Perubahan (chance/tepatnya Change We Can Believe In) berhasil membawa Barack Hussein Obama meraih sukses besar dan pada 4 November 2008 yang terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44.
Keadaan seperti ini terjadi karena ada sebuah kemandegan dan “kebosanan” terhadap apa yang sedang terjadi/dialami, sehingga semua menginginkan bisa lepas dari keadaan tersebut. Dan satu-satunya jalan adalah dengan perubahan.
Sebagai pribadi, perubahan dapat dilakukan dengan selalu interospeksi akan segala kelemahan dan kekurangan, kemudian dipoleslah kelemahan dan kekurangan tersebut dengan senantiasa berkreasi dan inovasi memperbaiki diri.
Sebagai manusia beragama, perubahan dapat dimaknai dengan meningkatkan kepatuhan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan menjalankan aturan dan ajaran-ajaran agama.
Dalam dunia bisnis, perubahan diartikan dengan semakin berkembangnya bisnis yang dijalankan. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan inovasi bisnis, dan evaluasi baik dari sisi produk ataupun pemasaran.
Manusia tak bisa membendung laju perubahan. yang bisa dilakukannya hanya menyiapkan diri untuk selalu mengikuti perubahan itu.
No comments:
Post a Comment