Sunday, September 14, 2008

Ngabuburit di Masjid Cheng Hoo


Waktu berbuka puasa merupakan waktu yang paling ditunggu oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Berbagai macam menu makanan yang tidak ada di hari biasa, tiba-tiba muncul pada waktu buka puasa atau lebih memilih mencari suasana berbeda dari hari-hari biasanya.
Bermacam cara pula dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa, antara lain misalnya dengan mengikuti pengajian di masjid yang dilanjutkan ta’jil (buka bersama), atau sekedar jalan-jalan sembari menunggu waktu berbuka yang sering dinamakan ngabuburit
Di antara banyak tempat untuk menunggu buka puasa tiba, ada satu tempat yang cukup menarik untuk disinggahi yaitu Masjid Cheng Hoo, yang terletak di Jalan Gading Surabaya.
Sejak diresmikan pada 28 Mei 2003, Masjid Cheng Hoo langsung melejit sebagai salah satu objek wisata religi di Surabaya. Arsitekturnya yang unik, juga jamaahnya yang kebanyakan etnis Tionghoa. membuat para 'turis' ingin melihat dari dekat, bahkan ada turis dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Tiangkok. Begitu juga pada bulan puasa ini.
Pengurus PITI dan Masjid Cheng Hoo juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi rumah ibadah ini. Pihak Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo siap memberikan pengetahuan mulai dari sejarah Laksamana Cheng Hoo, arsitektur masjid, sampai perkembangan syiar Islam di Masjid Cheng Hoo.
Selama bulan Ramadan 1429 Hijriah, banyak sekali kegiatan rohani diadakan di Masjid Cheng Hoo, seperti takjil, shalat taraweh, dzikir, pengajian dan lainnya.
Menjelang buka puasa, tak hanya warga sekitar yang antusias untuk berbuka dan Taraweh di sini, namun banyak dari luar daerah seperti Madiun, Sidoarjo, Gresik sengaja datang ke sini untuk menikmati suasana buka bersama dan shalat taraweh. Suasana buka bersama terasa sangat akrab dan penuh dengan nuansa kekeluargaan meskipun mungkin pada awalnya belum kenal satu dengan yang lain.
Di samping itu, kita menyediakan 350 bungkus nasi/hari bahkan terkadang jumlah segitu kurang, sehingga panitia mengalah. Takjil dan nasi bungkus tersebut diperoleh dari sumbangan seluruh pengurus Yayasan Masjid Cheng Hoo dan sumbangan spontanitas masyarakat, ungkap Ustad Haryono Ong.
Selain buka bersama dan taraweh setiap hari, terdapat juga kegiatan-kegiatan lain seperti tanggal 20 September 2008 akan diadakan kajian taklim dan dzikir bersama dimulai pukul 15.30 WIB – menjelang buka dan malam harinya dilanjutkan dengan iktikaf serta shalat malam di malam-malam ganjil.
Tanggal 22 September akan ada penyantunan kepada 200 anak yatim yang bekerjasama dengan Kecamatan Genteng dan dalam waktu dekat akan ada pemberian sembako untuk kaum dhuafa, tambah Ustad Haryono.

No comments: